Gorontalo, zonamerdeka.com - Badan Pusat Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar FGD dalam rangka pemetaan perkembangan pembangunan ekonomi hijau di Indonesia lebih khusus Gorontalo, Rabu (25/05/2022).
FGD yang dilaksanakan dalam rangkaian riset yang diadakan secara serentak di seluruh Indonesia pada bulan Mei, Juni, dan Juli di 34 Provinsi di Indonesia.
"Sala-satunya ProvinsiGorontalo, kegiatan ini telah dimulai sejak tanggal 23 Mei 2022 yang lalu"
"Dengan tema: Pemetaan Praktik Baik Ekonomi Hijau di Provinsi Gorontalo, FGD ini menghadirkan para pakar yakni dari perwakilan Dinas LHK Provinsi Gorontalo, Prof. Dr. Amir Halid, M.Si (UNG), Dr. Yuszda K. Salimi (UNG), dan perwakilan aktivis lingkungan Nurain Lapolo (Direktur Japesda Gorontalo).
Sementara tim peneliti dari BPS dan BRIN terdiri dari Yanu Endar Prasetyo, PhD (Koordinator, peneliti BRIN), Dr. Budi Setiawan (BPS), dan Rudy H. Alam (BRIN) dan dihadiri berbagai perwakilan dari pihak terkait terutama para insan pers.
Pada awak media Peneliti BRIN Yanu Endar Prasetyo mengungkapkan tujuan diadakannya FGD ini ada tiga hal diantatanya:
1.Pemetaan praktik baik ekonomi hijau di level rumah tangga, komunitas, pelaku usaha dan pemerintah di Provinsi Gorontalo yang dapat menjadi contoh baik (best practices) untuk diangkat/dipelajari di tingkat nasional.
2.Memetakan siapa saja pelaku/organisasi yang terlibat dalam mendukung praktik ekonomi hijau di Provinsi Gorontalo.
3. Perlunya diskusi aspek-aspek yang mendukung dan menghambat pembangunan ekonomi hijau di wilayah provinsi Gorontalo.
"Jadi dalam diskusi yang sudah dipaparkan tersebut, ternyata Gorontalo banyak potensi terutama di bidang pertanian, dan jika dilihat aktivitas pertanian yang menonjol, maka praktek hijaunya harus di bidang pertanian, juga termasuk UKM dan kearifan lokal" kata Yanu.
Tambahan Yanu dalam bidang ekonomi ini harus digali karena Gorontalo sendiri dikenal kaya akan tradisi dan budaya. ujarnya.
"Perlunya perkembangan ekonomi di bidang pertanian untuk wilaya Gorontalo"
Lebih lanjut kata Yanu, peneliti akan melakukan kunjungan lapangan, observasi, dan wawancara terhadap para pelaku ekonomi hijau di wilayah Provinsi Gorontalo selama kurang lebih 27 hari.
"Kami akan laporankan tentang riset dari seluruh wilayah Indonesia ini nantinya akan dirangkum dan dipresentasikan di dalam forum G-20, untuk wilayah Gorontalo ekonomi hijau harus di upayakan, basis pertanian sangat berpengaruh untuk kemajuan ekonomi," pungkas Yanu.
Apris