Lewat Syair dan Puisi, Asah Jiwa Lebih Peka Sosial

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lewat Syair dan Puisi, Asah Jiwa Lebih Peka Sosial

16 April 2023


KENDAL-zonamerdeka.com- Dengan seni syair dan puisi, kita dapat mengasah jiwa menjadi lebih peka, menjadi lebih halus, yang akan bermuara kepada budi pekerti dan berbudi luhur yang memiliki sensitivitas terhadap lingkungan dan sosial.


Begitulah yang dikatakan Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki (WSB) diacara Tadarus Puisi Kendal dan Silaturahmi Sastra pada bulan Ramadan 1444 H yang diadakan oleh Sindikat Budaya Kendal di Gedung PC Muslimat NU Kendal, Sabtu Malam (15/4/2023).


Wakil Bupati yang akrab dipanggil Pakde Bas itu mengungkapkan, dengan menulis dan menciptakan puisi, dapat memperpanjang usia dan menciptakan sejarah.


Untuk itu, Pakde Bas mengaku, dirinya mengapresiasi dan mendukung diselenggarakannya acara tersebut. Menurutnya, dapat menggugah semangat generasi muda untuk khususnya di Kendal untuk mencintai seni puisi.


"Saya berharap, acara seperti ini bisa mempererat tali silaturahmi budaya anak bangsa, dan para pecinta sastra, khususnya di Kabupaten Kendal," ujar Pakde Bas.


Acara yang diisi dengan ngobrol bareng tersebut, menghadirkan narasumber, sang Penyair Nusantara, Timur Sinar Suprabana, Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki atau Pakde Bas, Ketua PC GP Ansor Kendal, Misbahul Munir, Ketua Lesbumi Kendal, Muslichin dan Ketua KNPI Kendal, Gus Parno.


Menurut pantia penyelenggara, Kelana Siwi Kristianingtyas, kegiatan dilaksanakan untuk mengkaji puisi-puisi karya penyair Islam di daerah dan nusantara.


Dirinya mengungkapkan, dipilihnya nama tadarus puisi, yaitu berasal dari pengertian tadarus itu sendiri yang berarti membaca.


"Dengan tadarus puisi, tersingkap teknik baca puisi yang benar, sekaligus kritis menyelami dan mengeruk makna puisi, mana puisi agung dan mana puisi khayalan atau rekaan semata," ungkapnya.


Selain itu, lanjut Kelana, diselenggarakannya acara pada bulan ramadan, untuk menyuguhkan karya seni dan sastra yang dibuat dan dibawakan oleh teman-teman seniman Kendal yang bernuansa religi.


"Puisi adalah sesuatu yang lebih dekat dengan kita, puisi yang di mulai dengan hal yang sederhana kemudian menjadi istimewa. Oleh karena itu, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi, untuk mengkaji puisi, supaya lebih bermakna," tandas Kelana.


Selain Timur Sinar Suprabana, pembacaan puisi juga menghadirkan jurnalis Kompas, Slamet Priatin, Narti Rikha, Any Faiqoh, Beny Karnadi dan Setya Naka A, serta para sastrawan muda Kendal.(*)


ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close