Jember, Warga Desa Kramat Sukoharjo Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember menduga pindahnya Bidan Nur Sulasyani di Pustu Kramat Sukoharjo ada oknum Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas ) Tanggul menerima upeti berupa uang. Dugaan nominal upetinya yang diterima oknum Puskesmas hingga Rp 5 jutaan. Padahal, pengabdian Bidan Nur Sulasyani kepada masyarakat di desa setempat sangat baik karena sesuai harapan masyarakat
"Kami menduga bahwa Bu Nur dipindah karena ada uang yang mengalir ke oknum puskesmas Tanggul. Karena selama mengabdi di Pustu Kramat Sukoharjo, kerjanya baik," ungkap Choirul Anam warga desa setempat.
Bahkan, dugaan mengalirnya upeti itu diakui oleh seseorang yang berada di internal Puskesmas Tanggul yang mengaku mengantar upeti itu. "Ada orang yang mengakui bahwa dirinya sendiri yang mengantar uang ke oknum puskesmas," terangnya.
Kalau sudah seperti itu kata dia, birokrasi di Puskesmas Tanggul berarti sudah tidak sehat."Fakta ini harus dibongkar karena setingkat puskesmas saja sudah terjadi praktek KKN . Kalau pelaku KKN ini tidak segera dilenyapkan, kondisi puskesmas akan semakin parah," tegasnya.
Selama ini tambah dia, kinerja Bu Nur di Pustu dinilai sudah sesuai dengan harapan masyarakat dan telah memuaskan."Bu Nur itu dalam memberikan pelayanan tidak pilih pilih, semua dilayani dengan baik. Sehingga, pelayanan Bu Nur sangat memuaskan masyarakat," ungkapnya...
Informasi yang dohimpun media ini bahwa terkait pindahnya Bidan Nur Sulasyani. Sehubungan dengan pelayanan kesehatan di Pustu Desa Kramat Sukoharjo Kecamatan Tanggul dibawah plt Nur Sulasyani, warga sangat puas mendapat pelayanan darinya. Tapi entah karena apa hingga detik inj Bu Nur Sulasyani tidak lagi bertugas di Pustu Kramat Sukoharjo.
"Karena itu, kami atas nama warga dan tokoh desa mempertanyakan keberadaan Bu Nur Sulasyani tidak melayani kesehatan di Pustu desa kami. Kami ingin mendapat penjelasan dan pencerahan dari bapak dan ibu yg berwenang sebagai atasan atau pimpinan bu Nur memberikan penjelasan kepada warga," beber Mukhlis tokoh desa setempat.
Yang pasti dan jelas bahwa keberadaan Bu Nur di Pustu sangat baik dan memberikan pelayanan memuaskan kepada warga.
Oleh karena itu, apapun alasan yg disampaikan pihak pimpinan atau atasan dari Bu Nur, warga berharap dan memohon kepada pimpinan yang membawahi Bu Nur sudi kiranya mengembalikan Bu Nur di Pustu desanya.
Terkait informasi tersebut, ketika media ini berusaha konfirmasi di Puskesmas Tanggul tidak ada yang bersedia menemui. Kata staf puskesmas, kalau kepala puskesmas sedang keluar. "Bu kepala puskesmas sedang keluar," ujar staf tersebut.
Padahal, sebelum media ini masuk ke ruangan bertemu tukang parkir dikatakan kepala puskesmas baru datang. Ini berarti ada dugaan dari pihak puskemas untuk mengjindar dari wartawan.
Demikian juga ketika media ini berusaha konfirmasi ke Kepala Dinas Kesehatan Jember, seorang staf mengatakan Kepala Dinas sedang ada rapat. (*)