Banyuwangi, zonamerdeka.com -- Wajah sedih nampak menyelimuti wajah Atim (70 th) sang pemilik kuda. Atim, sepertinya tak rela ketika kuda yang ia sayangi itu mati.
Atim merupakan pelaku tradisi Puterkayun Kelurahan Boyolangu, Kec. Giri, Banyuwangi.
Kuda milik Atim itu diperkirakan sudah berusia 20 tahun. Kuda itu mati saat melakukan perjalanan pulang, diduga karena kelelahan.
Peristiwa itu terjadi saat Atim dan kudanya melakukan perjalanan pulang ke rumahnya Boyolangu, pada hari Rabu, (11/05).
Kuda itu mati saat melakukan perjalanan pulang dari Watudodol menuju Boyolangu. Saat perjalanan sampai sekitar Lingkungan Tanjungan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kuda milik Atim mengurangi kecepatannya dan kemudian berhenti dan tergeletak.
Atim menyampaikan, kudanya sepertinya kaget karena selama 2 tahun tidak pernah melakukan perjalanan rute panjang dikarenakan pandemi covid-19.
"2 tahun berhenti, tidak pernah ada Puterkayun, kuda saya mungkin kaget (kelelahan) dengan rute panjang ini dan akhirnya mati," kata Atim dengan sedih.
Kuda Sumbawa milik Atim ini dulunya dibeli sekitar harga 25jt sekitar 6 tahun lalu. Kuda ini dibeli Atim dari orang Kecamatan Genteng. Usia Kuda ini diperkirakan 20 tahun.
Kuda ini merupakan satu-satunya roda perputaran ekonomi bagi keluarga Atim. Para tetangga dan kerabat Atim salimg menguatkan semoga dapat pengganti setelah ini.
Atim merawat kuda ini dengan baik dan tulus sehari-harinya. Atim rajin dalam melakukan perawatan kuda miliknya. Kini kuda tersebut dikubur di area lahan tidak jauh dari rumahnya.
Editor: ant
