Fakfak Papua Barat - Seiring dengan dikeluar kan kebijakan dari Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri I Fakfak Mohamad Nasir Musaad, S.Pd, M.Pd saat di di konfirmasi melalui Via Whatsapp Minggu siang (31/7/2022) wit mengata.
Maka untuk mempersiapkan Sistem Pembelajaran Merdeka Belajar dalam lingkungan sekolah sebagai salah satu solusi.
Maka muncul Sebuah Ide dari Kepala SMA Negeri 1 Fakfak, Bapak.Moh Nasir Musaad, S.Pd, M.Pd untuk memajukan Pendidikan Di Papua Barat pada umumnya dan lebih khusus di Kabupaten Fakfak.
Maka untuk itu di Tahun Pelajaran 2022/2023 SMANSA Fakfak mengadakan In House Training Bersama Kabupaten Fakfak terkait Implimentasi Kurikulum Merdeka, mulai dari tanggal 27 - 29 Juli 2022.
Dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang dalam kegiatan tersebut selama 3 hari Kalender SMANSA. Untuk membagi Ilmu terkait IKM SMANSA mengundang 3 sekolah antara. lain : (1). SMA Negeri 1 Karas Sebanyak 18 Peserta, (2). SMA YPK Fakfak sebanyak 37 Peserta, (3). SMA Santo Don Bosco Fakfak sebanyak 20 peserta. Sedangkan SMA Negeri 1 Sebagai Tuan Rumah jumlah peserta sebanyak 75 orang.
Keempat sekolah ini melaksakan IKM dengan menggunakan Dana BOS masing-masing sekolah.
Tujuan dari diadakannya Implimentas Kurikulum Merdeka adalah :
(1). meningkatkan Kompetensi Peserta Didik melalui Pembinaan Guru dalam merencanakan, Melaksanakan dan Mengevaluasi Pembelajaran dengan program dan kebijakan Merdeka Belajar,
(2). Mempersiapkan pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk kelas X dan Kurikulum 2013 untuk kelas XI dan XIi serta menyusun Dokumen masing-masing sekolah Sebagai Persyaratan Akriditasi Sekolah pada bulan Maret 2023.
Pada Kurikulum Merdeka terdapat banyak kebijakan yang menjadi karakteristik di setiap jenjang pendidikan, terutama SMA. Untuk jenjang SMA dalam penerapan Kurikulum Merdeka tidak ada lagi Katagori Jurusan Seoerti MIPA, IPS, dan Bahasa.
Selain itu, pada jenjang SMA perserta didik juga diberi kesempatan untuk memilih mata pelajaran peminatan yang diminati sesuai bakat dan kepribadiannya.
Kurikulum Merdeka Belajar adalah Kurikulum dengan menggunakan pendekatan yang dilakukan agar peserta didik bisa memilih sendiri, ini juga menjalankan proses Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, Mendalam, tidak terburu-buru dan bermakna.
Konsep utama Kurikulum Merdeka Belajar adalah Pembelajaran Berbasis Projek dengan tujuan untuk mengembangkan ketrampilan Soft Skill dan Karakter sesuai Pancasila.
Dalam Kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka kami mengundang dua Nara sumber yang kredibel dibidang Masing-masing.
(1). Bapak. Tuning Supriyadi selaku Kepala Balai Guru Penggerak,
(2). Bapak. Ali Imbron selaku Pjs Kepala sekolah SMA Kasuari Taruna Nusantara Manokwari. Materi yang sampaikan antara lain :
(1). Persiapan Guru di awal Tahun Pelajaran, (2). Menumbuhkan Budaya Belajar Pada siswa, (3). Pembelajaran berdifetensiasi, (4). Komponen IKM dan Strategi Pelaksanaan, (5). Platform Merdeka Mengajar, (6). Penyusunan SKP dan Dupak, (7). Bedah Raport Sekolah. Dalam kegiatan IHT yang harus dilihat adalah : (1). Guru tetap harus belajar dalam Kurikulum apapun, (2). Fokus pada pembelajaran berbasis Projek dan tidak saja menuntun pengetahuan Holistik Kepala sekolah, tapi juga adanya Kolaborasi,
(3). Semua guru harus bermuarah pada mutu Lulusan.
(Amatus Rahakbauw)