Jember,KaJe
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. kembali menerima jajaran manajemen Lippo Jember di Pendapa Wahyawibawagraha, Rabu, 27 Februari 2019. Dalam pertemuan kedua ini, bupati didampingi oleh sejumlah pejabat. Seperti Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Anas Maruf.
Kepada wartawan, Anas menjelaskan pertemuan dengan Lippo Jember untuk persiapan even Panggon Pandhalungan yang akan digelar 1 - 30 Maret 2019. Dalam kegiatan ini akan diperlihatkan berbagai kesenian khas Jember. Seperti Tari Lahbako, Can Macanan Kadduk, serta jajanan tradisional hasil UMKM.
"Ini sebuah bentuk kepedulian dari pihak manajemen Lippo untuk ikut memajukan seni budaya dan perekonomian di Jember, khususnya untuk mengangkat produk lokal Jember," Anas memberikan apresiasi.
Pelaksanaan acara yang akan berlangsung di Lippo Mall Jember ini juga akan menyuguhkan mini museum yang menampilkan artefak-artefak di Jember.
Lippo dan Pemkab Jember akan saling mendukung untuk suksesnya acara ini, karena juga untuk mendukung cinta produk lokal
Lippo mewadahi, dengan memberikan tempat untuk para pelaku UKM dengan menampilkan dan menjualnya," terangnya.
Anas pun menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan itu telah mencapai final, dengan arahan dari Bupati Jember.
Marketing Communication Manager, Januard CH. Erasmus pada kesempatan bertemu bupati itu kembali memberikan pemaparan kesiapan pelaksanaan kegiatan.
Januard menyampaikan terima kasih kepada Bupati Jember atas sambutan yang baik dan respon yang positif terhadap program Lippo yang mengangkat budaya Jember.
"Tujuan kami, Lippo Plaza Jember ikut serta berperan aktif dalam menyukseskan apa yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Jember sendiri dalam hal pelaksanaan budaya," terangnya.
Banyak bangunan-bangunan di Jember yang menawarkan makanan modern, Januard mengatakan, jajanan pasar ini ditujukan untuk bernostalgia pada jajan masa kecil.
"Kita ingin bernostalgiakan itu lagi. Jadi kita teringat lagi dan makin cinta lagi, bahwa jajanan pasar dulu menjadi jajanan keseharian kita," ucapnya.
Pelaku usaha yang diangkat memang pelaku usaha yang jualannya memang di pasar, dengan tujuan jajanan pasar sekaligus pelaku usaha itu.
"Kita bukan cuma memberdayakan dan cuma ingin meningkatkan atau mengenalkan jajanan pasarnya tetapi pelakunya juga," tutupnya. (Mia/ags/hms)