Jember, KaJe
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR mengajak jamaah muslimat ikut berpartisipasi dalam mendorong anak-anak di Kabupaten Jember untuk menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.
Ajakan itu disampaikan bupati kepada jamaah muslimat dari Kecamatan Puger saat bersholawat di Pendapa Wahyawibawagraha, Sabtu malam, 23 Maret 2019.
Muslimat yang ikut bersholawat yakni Muslimat Al Hidayah Desa Wringintelu, Muslimat Desa Kasiyan Timur, Muslimat Desa Mojosari, Muslimat Desa Bagom, dan Muslimat Desa Jambearum.
Sebelumnya, jamaah muslimat itu mengikuti wisata religi dengan mendatangi sejumlah masjid yang menjadi ikon wisata di Kabupaten Jember, seperti Masjid Cheng Hoo, Raudatul Muchlisin, dan Al Baitul Amin.
Serta ziarah di makam KH Muhammad Shiddiq di Condor, Kaliwates. Terakhir bersholawat bersama bupati di Pendapa Wahyawibawagraha.
"Pulang dari sini toleh kanan kirinya. Kalau masih ada anak yatim yang belum mendapatkan beasiswa, tolong saya dibantu, berikan informasi," ujar bupati.
Beasiswa Pemerintah Kabupaten Jember tidak hanya untuk anak yatim piatu. "Jangan sampai ada tetangga ibu-ibu yang anaknya putus sekolah karena tidak punya biaya," lanjutnya.
Bupati meminta jamaah muslimat, sepulang dari pendopo, untuk melihat tetangga yang sedang memerlukan bantuan pemerintah.
Para jamaah bisa mencatat data warga yang memerlukan bantuan itu dan menyetorkan datanya kepada ketua muslimat masing-masing.
Beasiswa pemerintah telah diberikan kepada sekitar 13 ribu siswa SLTP dan SLTA se Kabupaten Jember. Beasiswa ini tanpa kuota.
Siapa yang perlu ditolong, maka dibantu, dengan mekanisme data yang lengkap dan sesuai kemudian diverifikasi, jelasnya.
Mahasiswa asal Kabupaten Jember juga mendapatkan beasiswa, yang jumlahnya mencapai lebih dari tujuh ribu.
Bupati menegaskan, kesempatan ini supaya dimanfaatkan. Para pemuda tidak boleh putus sampai hanyak di SMA saja. Mereka harus didorong sampai kuliah.
Para pemuda dan pelajar yang telah mendapatkan beasiswa itu diantaranya anak yatim piatu, anak dhuafa, anak guru ngaji, anak kader posyandu, anak tukang becak, dan anak buruh. (Mia/ded/Mul/hms)