Jember, KaJe
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR melakukan kunjungan kerja di tiga puskesmas, Minggu 05 Mei 2019, yang menjadi sasaran perbaikan.
Perbaikan fasilitas kesehatan ini merupakan salah satu realisasi 22 Janji Kerja Bupati Wakil Bupati yang telah dilaksanakan pada tahun 2018.
Realisasi revitalisasi itu untuk 27 puskesmas dari 50 puskesmas di Jember. Sementara sisanya sebanyak 23 puskesmas akan dituntaskan pada tahun ini.
Seperti di Puskesmas Jenggawah, yang menjadi lokasi pertama kunjungan kerja bupati. Bangunan yang lama dirombak total.
Ditata ulang, sehingga seluruh standar fasilitas puskesmas kecamatan sudah terealisasi," terangnya. Kamar rawat inap, alur emergency, dan UGD sudah sesuai standar.
Bupati menjelaskan, ada beberapa evaluasi pascahuni. Diantaranya ada di rem, belum ada relnya, belum ada paving, dan belum ada garasi untuk ambulans dan mobil jenazah.
Pada tahun 2018 dianggarkan Rp. 127 milyar untuk revitalisasi puskesmas, termasuk Pustu dan Polides. Tahun 2019 kembali diluncurkan kurang lebih Rp. 93 milyar untuk menyelesaikan fasilitas yang belum diperbaiki.
"Semua fasilitas umum bernuansa merah putih, karena memang fasilitas umum dan untuk semua kalangan, juga sebagai bentuk semangat nasionalisme," tuturnya.
Revitalisasi fasiltas kesehatan ini juga untuk memberikan pilihan kepada masyarakat. Bupati menginginkan fasilitas kesehatan pemerintah menjadi pilihan utama masyarakat Jember, utamanya di pelosok-pelosok.
Untuk hal itu perbaikan fasilitas kesehatan mendapat prioritas. Perbaikan ini diimbangi dengan perbaikan SDM, manajemen, serta fasilitas di dalamnya.
Upaya perbaikan itu juga terbukti dengan adanya 1 Desa 1 Ambulans, akses yang mudah ke Puskesmas, dan kereta jenazah.
Diungkapkan pula oleh bupati, pengelolaan Puskesmas juga melibatkan OPD lainnya. Seperti sinergi dengan Dinas PU Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Jember untuk urusan kebersihan bangunan maupun evaluasi pasca huni.
"Karena urusan Puskesmas tidak hanya diurusi Dinas Kesehatan. Contohnya bangunan bertingkat, tidak mungkin orang puskesmas mengurusi pemeliharaannya dan pembersihannya," bupati. (Mia/Mul/ded/hms)