Di Jember kini perumahan syariah mulai muncul. Rumah yang didirikan oleh developer tanpa pendanaan dari bank ini memiliki konsep yang islami dan di klaim tanpa riba.
Mulai dari tanpa riba, tanpa denda, tanpa sita, tanpa pemeriksaan skor kredit, tanpa akad yang bathil, tanpa asuransi hingga tanpa bunga seperti cicilan pada bank konvensional.
Jika namanya saja sudah syariah, sebenarnya siapa pasar yang dituju dari konsep penyediaan rumah ini?
Developer dan praktisi properti syariah, Amin menjelaskan perumahan-perumahan syariah ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang tidak memiliki akses ke perbankan.
Meskipun ada nama syariah dan bernuansa islami, rumah syariah ini juga boleh dimiliki oleh masyarakat non muslim. Memang ada syarat yang harus dipenuhi.
Hal ini menandakan bahwa masyarakat mulai menerapkan Gaya Hidup Halal dalam kehidupan sehari-hari.
“Oleh karena itu Developer Property Syariah ikut serta dalam mengembangkan gaya hidup halal dengan menyediakan Rumah dengan Skema pembayaran sesuai Syariat Islam,” kata dia.
Dia menjelaskan ketika ingin mengajukan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) secara umum skema pembayarannya mengandung bunga, sehingga ada biaya yang harus dibayar untuk bunga tersebut.
“Berbeda dengan Property Syariah yang Tanpa mengandung Bunga/Riba karena telah dilarang dalam Syariat Islam, sehingga Harga relatif lebih murah,” imbuhnya.
