Perang Komentar di TikTok Soal Israel-Palestina -->

Perang Komentar di TikTok Soal Israel-Palestina

15 May 2021, May 15, 2021

Jakarta -- Perang komentar di TikTok soal Israel-Palestina, ketegangan antara Israel dan Palestina tidak hanya terjadi di dunia nyata. Ketegangan itu juga merembet ke aplikasi media sosial TikTok. Pada aplikasi buatan China itu, ketegangan antara kedua negara terlihat dalam postingan-postingan video.

 

Rekaman serangan roket Israel terhadap Palestina turut terekam dan viral lantaran dilihat banyak orang dari seluruh dunia melalui TikTok. Hal itu tak ayal turut memberikan ketegangan dalam komentar-komentar antara Pro Israel dan Pro Palestina.

 

Sebelum viralnya serangan Israel terhadap Palestina di TikTok, ketegangan antara Israel dan Palestina juga telah merambat ke aplikasi ini sejak April lalu. Saat itu, ada video remaja di Yerusalem Timur yang menampar dua anak laki-laki Yahudi Ortodoks di transportasi umum dan viral di aplikasi. Polisi menangkap dua tersangka pada minggu berikutnya.

 

Video protes juga mulai bermunculan di TikTok. Pengguna memposting video dengan tagar #SaveSheikhJarrah, yang merujuk pada ready viewed ancaman penggusuran warga Palestina di wilayah Yerusalem Timur.

 

Dikutip dari BBC, Sabtu (15/5/2021), beberapa akun pengguna TikTok memposting video ketegangan antara Israel dan Palestina. Satu video yang diduga menunjukkan orang-orang yang melarikan diri dari serangan Israel di Gaza dan dilihat 44 juta kali di TikTok.

 

Postingan lain oleh pengguna TikTok Sabrina Abukhdeir, yang dilihat lebih dari 1,5 juta orang, menunjukkan anak-anak Palestina yang menangis usai sebuah serangan di Gaza.

 

Kamis malam, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz meminta Facebook dan TikTok untuk menghapus postingan dari situs mereka yang menurutnya dapat mendorong kekerasan.

 

"Ini adalah langkah-langkah yang secara langsung akan mencegah kekerasan yang sengaja digerakkan melalui media sosial oleh elemen ekstremis yang berusaha untuk merusak negara kita," katanya. "Kami berada dalam masa darurat sosial, dan kami mengharapkan bantuan Anda." (*)

TerPopuler