Tempat Wisata di Banyuwangi yang Wajib Dikunjungi Pada Waktu Liburan -->

Tempat Wisata di Banyuwangi yang Wajib Dikunjungi Pada Waktu Liburan

16 May 2021, May 16, 2021

 


Banyuwangi sebagai kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur, Banyuwangi saat ini menjadi salah satu tujuan wisata yang populer. Tahukah Anda bahwa kota yang terletak di ujung timur pulau Jawa ini ternyata menyimpan sejuta pesona yang luar biasa indahnya?

 

Berbatasan langsung dengan selat Bali, kebanyakan pengunjung yang datang hanya sekadar lewat sebelum menyeberang ke Pulau Dewata. Jika sempat, cobalah untuk singgah sejenak dan mengeksplorasi kota kecil berjuluk The Sunrise of Java ini. Kawasannya cukup beragam, dari mulai dataran rendah sampai dataran tinggi, area pegunungan dan pantai, serta lokasi-lokasi bersejarah dan situs peninggalan zaman kuno lainnya.

 

Banyuwangi saat ini bisa menjadi alternatif wisata di Indonesia, berikut adalah daftar tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.



Kawah Ijen Banyuwangi


Sejak ditetapkan sebagai kawasan cagar biosfer oleh UNESCO di tahun 2016, Kawah Ijen Banyuwangi semakin populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Masih termasuk ke dalam area Taman Wisata Ijen dengan luas 2.560 hektare, objek wisata ini terletak di puncak Gunung Ijen di Kecamatan Licin, Banyuwangi.

Salah satu objek wisata paling berbahaya di dunia tersebut menempati sebuah kaldera terbesar di Pulau Jawa yang terbentuk akibat letusan Gunung Ijen dengan lebar 6 m. Kawah berair itu sendiri memiliki kedalaman 200 meter. Disebut objek wisata berbahaya karena air kawah ijen yang berwarna biru pirus memiliki kadar keasaman mendekati nol, yakni salah satu yang terbesar di dunia.

Meski demikian, pemandangan alam di Kawah Ijen menjadi daya tarik utama para pengunjung yang datang. Terdapat fenomena api biru (blue fire) yang muncul di lokasi penambangan sulfur hanya saat pukul 05.00 WIB. Anda bisa menyaksikan keindahan matahari terbit yang cahayanya memantul di permukaan air sehingga menimbulkan warna-warni yang cantik. Selain itu, panorama kemegahan Gunung Merapi, Gunung Raung, Gunung Rante, dan lainnya bisa terlihat jelas dari Kawah Ijen. Untuk bisa ke sana, Anda harus melakukan pendakian selama kurang lebih 2-3 jam dari Paltuding.

 

Taman Blambangan


Taman Blambangan Banyuwangi awalnya merupakan alun-alun kota yang kemudian dikembangkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) oleh pemerintah setempat. Diapit oleh 4 jalan utama di Banyuwangi, yakni Jl. Wahidin Sudiro Husodo, Jl. Veteran, Jl. RA Kartini, dan Jl. Diponegoro, Taman Blambangan juga kerap disebut dengan nama Taman Gesibu Blambangan.

Objek wisata murah ini bisa diakses secara gratis oleh pengunjung yang ingin menikmati suasana kota Banyuwangi. Taman Blambangan memiliki luas 32.000 m2 dengan pepohonan yang tertata rapi. Bisa dibilang, objek wisata ini adalah tempat rekreasi bagi warga lokal. Di sini, pengunjung akan menemukan berbagai fasilitas olahraga seperti lintasan lari, lapangan basket, dan area skateboard.

Saat akhir pekan, Anda akan menjumpai banyak warga lokal berkumpul dan berinteraksi di Taman Blambangan. Setiap Sabtu malam, pengunjung akan disuguhi pertunjukan kesenian tari khas Banyuwangi. Ada juga berbagai makanan yang dijual untuk menemani waktu santai.

 

Pura Agung Blambangan

Ditilik dari sejarahnya, Pura Agung Blambangan merupakan sebuah situs bersejarah peninggalan Kerajaan Blambangan yang ada di kawasan Alas Purwo, Banyuwangi Selatan. Pura ini memiliki corak Hindu yang menjadi magnet wisata religi bagi wisatawan tertentu. Terletak di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Muncar, Pura Agung Blambangan juga menjadi salah satu tempat suci utama bagi umat Hindu di Indonesia. Tak hanya dari Jawa, pengunjung juga banyak berdatangan dari Pulau Bali saat hari raya Kuningan tiba.

Wisatawan mancanegara juga kerap mengunjungi Pura Agung Blambangan karena tertarik akan struktur bangunannya. Pura ini adalah yang terbesar kedua setelah Pura Gunung Salak, dan merupakan yang terbesar di antara 92 pura lainnya di Banyuwangi. Saat mengunjungi pura, Anda harus memakai selendang untuk menghormati adat dan budaya setempat.
 

 

Waduk Sidodadi Glenmore

Salah satu tempat wisata teranyar di Banyuwangi adalah Waduk Sidodadi Glenmore. Baru dibuka untuk umum pada tahun 2015 dan diresmikan di tahun 2016, waduk ini dulunya dibangun sebagai sarana pengairan perkebunan tebu. Namun, potensi keindahan alam di sekitarnya tak disia-siakan oleh pemerintah setempat yang kemudian menyulap waduk ini menjadi lokasi wisata murah.

Terletak di Karangharjo, Glenmore, Waduk Sidodadi memiliki luas lebih dari 6 hektare, dan akan terus dikembangkan menjadi 10 hektare. Akses menuju lokasi juga tidak begitu sulit, dengan kondisi jalan yang bagus dan dekat dengan jalur utama Banyuwangi-Pacitan.

Di sini, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas menarik, seperti kegiatan luncur gantung sepanjang 160 meter menyeberangi waduk, menyewa ATV, berperahu, atau olahraga menantang di sirkuit motor.

Tak hanya itu, tempat wisata Waduk Sidodadi Glenmore juga memiliki taman bunga yang cantik, kebun buah, kolam pemancingan, dan area perkemahan. Pengunjung yang datang hanya cukup membayar tiket parkir sebesar Rp2.000 sampai Rp5.000. Jika ingin menjajal berbagai wahana yang ada, tarif yang dipatok beragam, dari mulai Rp10.000 sampai Rp25.000 per wahana.

 

Desa Wisata Osing Banyuwangi


Desa Wisata Oseng

Masyarakat lokal lebih mengenalnya dengan nama Desa Kemiren, namun desa ini lebih dikenal wisatawan dengan nama Desa Osing atau Using. Terletak hanya sekitar 15 menit dari pusat kota Banyuwangi, Desa Osing menjadi destinasi wisata yang patut dikunjungi karena nuansa budayanya yang kental.

Suku Osing dulunya adalah abdi Kerajaan Majapahit. Namun saat kerajaan tersebut diserang, sebagian dari mereka melarikan diri ke Tengger, Banyuwangi, dan Bali. Di Banyuwangi, mereka membentuk Kerajaan Blambangan. Di kawasan Desa Osing, daya tarik utama adalah Sanggar Genjah Arum dengan tatanan rumah-rumah kuno khas Osing yang berusia lebih dari 100 tahun.

Pengunjung juga bisa mempelajari sejarah suku tersebut dari bentuk rumahnya. Budaya tersebut meliputi empat buah rumah adat dengan bentuk berbeda yang menandakan status sosial penghuninya, yakni Crocogan, Tikelbalung, Tikel, dan Serangan.

Di Sanggar Genjah Arum pula, Anda bisa melihat langsung budaya dan adat istiadat asli suku Osing. Ada angklung paglak yang kerap dimainkan petani sembari menjaga sawah-sawah mereka. Ada juga tarian Barong Kemireng dan tari Gandrung yang ditampilkan saat menyambut tamu. Yang lebih menarik lagi, pengunjung bisa mendengarkan Othek atau musik lesung yang dimainkan oleh wanita-wanita paruh baya suku Osing. Musik ini dimainkan dengan cara memainkan alu dan lesung yang diiringi musik dari angklung paglak dan gendang.

 

Candi Agung Gumuk Kancil


Candi Agung Gumuk Kancil Banyuwangi

Menurut cerita, pembangunan Candi Agung Gumuk Kancil ditujukan sebagai penghormatan kepada Rsi Markandeya, seorang tokoh spiritual agama Hindu di abad ke-7 Masehi. Tak hanya masyarakat yang beragama Hindu, tapi wisatawan pada umumnya juga kerap mengunjungi tempat wisata di Banyuwangi yang satu ini.

Terletak di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Candi Agung Gumuk Kancil berdiri tepat di pinggir hutan dan berstatus sebagai cagar budaya. Tak jauh dari kompleks candi, terdapat mata air Sumber Beji yang dipercaya oleh masyarakat sekitar bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Objek wisata yang satu ini bisa diakses dengan mudah dan pengunjung tak harus membayar tiket masuk.

 

Umbul Pule dan Umbul Bening


Umbul Pule Banyuwangi

Tempat wisata Umbul Pule adalah salah satu wahana rekreasi murah bagi masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya. Konon, airnya berasal dari sumber yang tak pernah kering meski musim kemarau melanda. Terletak di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Umbul Pule adalah wahana kolam renang dengan seluncur air yang dikelilingi udara lereng Gunung Raung yang sejuk.

Tak jauh dari Umbul Pule, terdapat wisata kolam renang lainnya yakni Umbul Bening. Namun tak seperti tetangganya, Umbul Bening memiliki 4 jenis kolam renang yang ditujukan untuk wisatawan dewasa dan anak-anak. Di masing-masing kolam juga terdapat luncuran air untuk menambah keseruan bermain.

Objek wisata umbul di Banyuwangi menyajikan air kolam yang jernih dan bersih. Di sekeliling kolam juga terdapat gazebo yang difungsikan pengunjung untuk istirahat. Saat mulai lapar, Anda bisa membeli makanan di kios-kios pedagang yang ada di dalam kompleks pemandian. Untuk mengakses tempat rekreasi ini, pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp5.000.

 
8. Bukit Mondoleko

Bukit Mondoleko

Salah satu tempat wisata teranyar dan kekinian di Banyuwangi adalah Bukit Mondoleko, sebuah bukit yang terletak di Desa Sragi, Kecamatan Sronggon. Wisatawan banyak yang memanfaatkan lokasi wisata ini untuk berswafoto atau sekadar menikmati pemandangan yang sejuk dari ketinggian.

Daya tarik utama dari Bukit Mondoleko adalah sebuah jembatan bambu yang terletak di atas bukit, di kawasan pegunungan Raung. Panorama yang ditawarkan tempat ini adalah pepohonan rindang dan sawah-sawah masyarakat setempat yang menghijau. Di puncak bukit terdapat sebuah pohon beringin yang di bawahnya ada sebuah makam yang dikeramatkan oleh penduduk setempat.

Untuk mencapai lokasi, Anda harus menempuh perjalanan yang cukup berat. Ada persawahan yang harus dilalui, dan sungai yang harus diseberangi. Selanjutnya, pengunjung masih harus menapaki anak tangga untuk bisa sampai ke puncak bukit. Soal biaya, wisata Bukit Mondoleko ini masih gratis. Anda cukup membayar biaya parkir kendaraan dengan tarif sukarela.

 
9. Kampung Warna-Warni Kalilo

Kampung Warna Warni Banyuwangi

Sama seperti kota Malang, Banyuwangi juga memiliki sebuah kampung bercat warna-warni. Terletak di bantaran sungai Kalilo, sebuah perkampungan disulap oleh pemerintah setempat menjadi objek wisata kekinian yang banyak menarik pengunjung lokal dan luar kota.

Sungai Kalilo yang terletak di tengah kota Banyuwangi memiliki sejarah panjang dan air yang bersih. Upaya ini juga dimaksudkan oleh pemerintah setempat untuk memberi edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya peran sebuah sungai dan untuk menjaganya agar tetap bersih.

Salah satu daya tarik utama kampung ini adalah sebuah jembatan yang kerap dimanfaatkan pengunjung untuk berfoto. Untuk mengakses lokasi ini, Anda hanya cukup membayar tiket parkir seharga Rp2.000 yang dikelola oleh warga setempat.

 
10. Air Terjun Kampung Anyar

Banyuwangi memiliki tempat wisata alam yang menakjubkan. Salah satunya adalah Air Terjun Kampung Anyar. Tak tanggung-tanggung, wisatawan yang datang ke tempat ini akan disuguhi pemandangan tiga air terjun sekaligus dalam satu kompleks lokasi. Warga lokal kerap menyebutnya dengan panggilan berbeda, yakni air terjun bersaudara, air terjun jagir, air terjun kembar, dan sebagainya.

Berlokasi di Desa Taman Suruh, Air Terjun Kampung Anyar memiliki keindahan panorama yang menakjubkan. Bahkan ketiga air terjun yang ada di sini berasal dari 3 sumber mata air, yaitu sumber Jagir, sumber Pawon, dan sumber Buyut Ijah.

Air terjun Pawon adalah salah satu yang paling menarik perhatian, karena bentuk alirannya yang melebar dengan batuan bertingkat. Sekitar 10 meter dari air terjun Pawon, terdapat air terjun kedua yang memiliki taman pemandian yang dibangun oleh warga sekitar. Berjarak 300 meter, terdapat air terjun ketiga yakni Air Terjun Ketegan. Berbeda dengan dua air terjun sebelumnya, air terjun yang satu ini memiliki ketinggian lebih dari 50 meter dan arusnya cukup deras. Dengan dikelilingi oleh pepohonan hijau yang asri, menghabiskan waktu di Air Terjun Kampung Anyar akan membuat suasana hati menjadi lebih sejuk.

 
11. Air Terjun Kalibendo

Air Terjun Kalibendo

Satu lagi air terjun yang berada di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, adalah Air Terjun Kalibendo. Objek wisata yang satu ini berjarak sekitar 15 Km dari kota Banyuwangi, dan termasuk dalam kawasan Argo Wisata Kalibendo.

Pengunjung yang ingin menikmati pemandangan air terjun ini harus melewati jalan setapak yang dikelilingi oleh perkebunan cengkeh dan pohon bendo. Perjalanan yang cukup jauh dan jalur yang menanjak membutuhkan stamina ekstra. Sesampainya di sebuah jembatan kayu, Anda akan menemui hamparan tanaman heterogen dan perbukitan yang indah sebelum akhirnya menyusuri sungai dan sampai di lokasi Air Terjun Kalibendo.

Air terjun yang satu ini tidak terlalu tinggi, namun memiliki air yang jernih. Dikelilingi oleh tebing dan pepohonan hijau, perjalanan Anda yang melelahkan akan terbayar lunas.

 
12. Air Terjun Tlepak

Objek wisata air terjun banyak terdapat di kota Banyuwangi. Setelah Kampung Anyar, ada lagi sebuah kampung bernama Kampung Tlepak, Kecamatan Songgon yang memiliki air terjun yang indah. Masyarakat lokal mengenalnya dengan sebutan Air Terjun Tlepak atau Air Terjun Pelangi. Disebut demikian karena pengunjung bisa menikmati pemandangan pelangi yang kerap muncul di air terjun ini pada sore hari.

Untuk mengakses air terjun ini dibutuhkan upaya yang cukup melelahkan karena Anda harus melewati jalur trekking yang menanjak. Selain itu. Lokasinya yang masih ada di kawasan perkebunan membuat pengunjung harus mendapatkan izin terlebih dulu untuk bisa ke sana.

 
13. Air Terjun Lider

Berlokasi di lereng Gunung Raung, Air Terjun Lider adalah air terjun tertinggi yang ada di kota Banyuwangi. Mengunjungi objek wisata yang satu ini dijamin tidak akan membuat Anda kecewa. Sinar matahari yang masuk melalui celah-celah dedaunan adalah pemandangan yang jarang Anda temui di perkotaan.

Dengan ketinggian pancuran air sekitar 60 meter, Air Terjun Lider terletak di ketinggian 1.300 mdpl, tepatnya di kawasan hutan lindung. Tak hanya itu, di sekitar air terjun utama tersebut terdapat empat air terjun kecil. Dengan dikelilingi oleh tebing berbatu yang tinggi, lokasi Air Terjun Lider bisa dibilang cukup tersembunyi.

Pengunjung harus melewati medan yang cukup sulit, yakni menyeberangi sungai sebanyak 7 kali, menembus rimbunnya hutan lindung, dan melalui jalur yang melelahkan. Jika beruntung, sepanjang perjalanan Anda akan bertemu dengan kupu-kupu warna-warni serta kera saat melewati kawasan hutan lindung.

 
14. Air Terjun Antogan

Air Terjun Antogan adalah surga lainnya yang patut Anda kunjungi saat berada di Banyuwangi. Terletak di Desa Bunder, Kecamatan Kabat, air terjun yang satu ini menawarkan keindahan alam Banyuwangi yang asri dan sejuk. Lokasinya yang berada di kaki Gunung Raung semakin menambah kesejukan suasana di sekitarnya.

Jika dibandingkan dengan air terjun lainnya di Banyuwangi, Air Terjun Antogan tidak begitu tinggi, yakni 7 meter saja. Di sekitar air terjun terdapat lorong-lorong tersembunyi di bebatuan yang konon sering digunakan sebagai tempat persembunyian dari penjajah pada zaman dahulu. Ada juga sebuah gua yang disebut-sebut sebagai jalur menuju pantai selatan.

 
15. Air Terjun Telunjuk Dewa Raung

Karena bentuknya yang unik yakni menyerupai jari telunjuk, dan lokasinya yang berada di kaki Gunung Raung, masyarakat setempat menjuluki tempat wisata yang satu ini Air Terjun Telunjuk Dewa Raung. Tepatnya berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter.

Untuk menuju lokasi, pengunjung yang memiliki jiwa petualang tinggi dijamin sangat terkesan. Jalurnya melalui hutan belantara Gunung Raung dan jalan setapak sempit yang tidak mudah dilalui. Di sekitar air terjun terdapat sebuah pohon beringin yang usianya diperkirakan telah mencapai ratusan tahun. Ada juga sebuah gua yang memancarkan sumber mata air yang bersih dan jernih.

 
16. Air Terjun Tirto Kemanten

Terletak di Dusun Wonoerjo, Kecamatan Kalibaru, Air Terjun Tirto Kemanten adalah salah satu air terjun dengan pemandangan yang indah di lereng Gunung Raung yang ada di Banyuwangi. Jalan menuju lokasi air terjun cenderung mulus, namun pengunjung harus menapaki jalan sejauh 1 Km dan menaiki tangga sebelum akhirnya sampai di sana.

Masyarakat sekitar juga mengenal objek wisata ini sebagai Air Terjun kembar, karena terdapat dua pancuran yang berasal dari satu sumber mata air. Nama kemanten (pengantin) juga disematkan karena air terjun tersebut letaknya berdampingan.

Air Terjun Kemanten memiliki ketinggian sekitar 10 meter, dan dikelilingi oleh tebing serta pepohonan yang hijau. Suasana yang asri dan sejuk menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung yang datang. Usai bermain air, Anda bisa duduk-duduk di gazebo tanpa dinding yang ada di dekat air terjun.

 
17. Air Terjun Kedung Angin

Wisatawan yang datang ke Banyuwangi akan disuguhi objek wisata air terjun yang seakan tidak ada habisnya. Satu lagi keindahan alam di kota ini bisa dijumpai di Air Terjun Kedung Angin yang terletak di Desa Pekel, Kecamatan Licin. Anda bisa mengakses lokasi ini setelah berkendara kurang lebih 20 Km dari pusta kota Banyuwangi. Panorama sawah dan hutan pinus menjadi teman sepanjang jalan.

Sesampainya di desa, jalan setapak sejauh 1 Km masih harus dilalui untuk bisa sampai di Air Terjun Kedung Angin. Kolam yang terbentuk akibat air terjun memiliki air yang jernih berwarna kehijauan. Pengunjung kerap memanfaatkannya untuk berenang atau sekadar bermain air. Terdapat sebuah kubangan dengan kedalaman sekitar 2 meter dengan lebar sekitar 700 meter.

 
18. Air Terjun Selendang Arum

Air Terjun Selendang Arum tidak hanya menjadi tempat favorit warga lokal, tapi juga wisatawan yang datang ke Banyuwangi. Berlokasi di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, air terjun ini hanya berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga. Di sini, pengunjung bisa melakukan kegiatan petualangan seru, menikmati dinginnya air, dan suasana di sekitar lokasi yang masih sejuk dan asri.

Untuk bisa mencapai lokasi, Anda harus memiliki stamina yang kuat. Meski dekat dengan pemukiman, wisatawan yang datang harus berjalan melalui jalur yang menanjak melalui kawasan perbukitan dan area persawahan. Tak hanya itu, tebing-tebing yang curam di sepanjang jalan juga harus membuat Anda ekstra berhati-hati melaluinya.

Setelah perjalanan yang melelahkan, pengunjung akan disambut dengan suara gemercik air yang menenteramkan. Air terjun setinggi kurang lebih 20 meter ini dinamai Selendang Arum karena bentuknya yang menyerupai selendang. Kebanyakan wisatawan yang datang akan menghabiskan waktu mereka untuk memanjat bebatuan di sekitar air terjun atau bermain air.

 
19. Air Terjun Temcor

Kawasan pegunungan di Banyuwangi membuat kota ini memiliki puluhan objek wisata air terjun. Salah satu yang menarik banyak wisatawan adalah Air Terjun Temcor. Masih berada di desa yang sama dengan Air Terjun Selendang Arum, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Air Terjun Temcor juga dikenal warga sekitar dengan nama Kembang Arum.

Perjalanan menuju Air Terjun Temcor cukup seru. Pengunjung harus melewati jalur trekking di antara pematang sawah warga. Air terjun ini sebetulnya berasal dari sungai sumber irigasi sawah yang jatuh di bibir jurang. Untuk menuruni jurang tersebut, Anda harus berhati-hati karena permukaan jalannya yang licin.

Dengan ketinggian air terjun sekitar 10 meter, pancurannya membentuk sebuah kolam yang cukup lebar. Penduduk lokal dan wisatawan biasanya memanfaatkan keindahan alam tersebut untuk berenang dan menikmati keindahan panorama di sekitarnya.

 
20. Air Terjun Watu Kurung

Para pencinta kegiatan adrenalin yang hobi mendaki pasti tidak asing lagi dengan Air Terjun Watu Kurung. Air terjun ini terletak di Gunung Raung, yang kerap dimanfaatkan oleh para pendaki untuk menyegarkan diri sebelum menuju ke puncak gunung.

Air Terjun Watu Kurung terletak di Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru. Medan menuju lokasi wisata air terjun membutuhkan kekuatan fisik yang prima, karena Anda harus berjalan sejauh 2,5 Km melalui jalan setapak yang menembus hutan dan semak belukar dengan kontur jalanan yang turun naik.

Disebut Watu Kurung karena air terjun ini dikelilingi oleh batuan tebing yang tinggi. Perjalanan menuju Air Terjun Watu Kurung menyuguhkan suasana dan panorama yang asri khas pegunungan dengan berbagai jenis tanaman.

 
21. Pantai Boom

Turun dari area pegunungan, Banyuwangi memiliki objek wisata pantai yang memesona. Salah satu tempat wisata pantai yang paling populer di kalangan wisatawan domestik adalah Pantai Boom yang terletak di dekat pusat kota Banyuwangi.

Pantai ini sering menjadi tempat berkumpul anak muda, utamanya di sore hari. Terletak di Kampung Mandar, Pantai Boom terkenal sebagai pelabuhan penting sejak dulu. Meski dulunya tampak kumuh, tapi sekarang pemandangan di sekitar pantai mulai tertata rapi. Pengunjung bisa menikmati kuliner di pinggir pantai atau bersantai di kursi yang disediakan dan menikmati pemandangan matahari terbenam.

Salah satu atraksi yang paling menarik perhatian wisatawan adalah diadakannya festival Gandrung Sewu. Agenda ini dilakukan rutin setiap tahun dengan menampilkan seribu penari yang menari di atas pasir pantai.

 
22. Pantai Plengkung

Pantai Plengkung

Menyambangi Pantai Plengkung di Banyuwangi akan memberikan pengalaman liburan yang luar biasa. Pantai ini sering disebut sebagai G-Land-nya Banyuwangi. Tak hanya wisatawan dalam negeri, turis asing pun banyak yang menjadikan Pantai Plengkung sebagai destinasi wisata mereka. Disebut Plengkung karena bentuk pantainya yang melengkung, atau menyerupai huruf G.

Masih berada di kawasan Taman nasional Alas Purwo, Pantai Plengkung memiliki satu dari 7 ombak terbaik di dunia menyerupai pantai di Hawaii dan Afrika Selatan. Wisatawan banyak datang ke sini untuk berselancar, terutama di bulan April sampai Agustus, waktu datangnya ombak yang ketinggiannya bisa mencapai 8 meter.

Jika tidak suka berselancar, tidak perlu khawatir. Di pantai ini, Anda bisa menikmati panorama Taman Alas Purwo atau bermain pasir di pinggir pantai.

 
23. Pantai Pulau Merah

Pantai Pulau Merah

Pulau Merah atau Red Island menawarkan keindahan pantai yang tiada duanya. Berlokasi di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, pulau kecil ini menarik banyak wisatawan karena letaknya yang unik, yakni seperti sebuah bukit di tengah laut.

Pantai Pulau Merah memiliki pasir putih yang bersih dengan air laut yang jernih. Pohon-pohon kelapa dan pisang di sekitar lokasi menambah variasi vegetasi.

Tidak seperti Pantai Plengkung, ombak di Pantai Pulau Merah tidak begitu besar, namun cukup menantang. Banyak peselancar yang menjadikan pantai ini sebagai lokasi latihan mereka. Saat ombak sedang surut, Anda bisa berjalan-jalan menuju Pulau Merah yang ada di tengah pantai tersebut. Di sebelah selatan pantai terdapat lokasi yang sangat tepat untuk menyaksikan pemandangan matahari terbenam.

 
24. Pantai Lampon

Tak jauh dari Pantai Pulau Merah terdapat Pantai Lampon. Terletak di Kecamatan Pesanggaran, pantai yang satu ini memiliki pemandangan laut biru yang luas dengan pohon kelapa yang berjejer di tepinya.

Pemandangan Pantai Lampon tidak seperti pantai kebanyakan, karena di sekelilingnya terdapat batu-batuan karang. Di sebelah selatan karang tersebut ada muara sungai yang sering dimanfaatkan pengunjung sebagai tempat memancing.

Tak hanya itu, Pantai Lampon juga memiliki sebuah bukit yang bisa dipanjat dengan aman. Wisatawan yang datang ke sini kebanyakan menghabiskan waktu mereka dengan bermain air, memancing, atau mendaki bukit.

 
25. Pantai Wedi Ireng

Nama wedi ireng dalam bahasa Jawa berarti pasir hitam. Pantai yang satu ini memiliki keunikan, yakni terdapat pasir hitam yang tersembunyi di balik pasir putihnya di permukaan. Dibandingkan dengan pantai lain di Banyuwangi, Pantai Wedi Ireng cenderung sepi pengunjung.

Hal tersebut bukan karena pantai ini tidak cantik, melainkan karena lokasinya yang cenderung sulit dijangkau. Terletak di Desa Sumber Agung, Pantai Wedi Ireng masih berada dalam satu jalur dengan Pantai Pulau Merah.

Sisi timur pantai ini memiliki ombak yang lebih besar dari pada sisi barat yang cenderung berombak landai. Bebatuan karang di pinggir pantai, pasir putih, ombak yang tenang dan air laut yang jernih membuat wisatawan betah berlama-lama menghabiskan waktu di Pantai Wedi Ireng.

 
26. Pantai Rajegwesi

Pantai Rajegwesi terletak dekat dengan Taman Nasional Meru Betiri, Desa Sarongan, Kecamatan Pesaggaran. Pemandangan pantai yang indah dengan hamparan pasir putih serta air laut yang biru menjadi daya tarik pantai ini.

Pantai Rajegwesi berlokasi di tengah kampung nelayan. Anda akan melihat banyak kapal-kapal nelayan tertambat di pinggir pantai. Dinamakan Rajegwesi karena di sana terdapat “pagar besi”, yakni batuan karang yang mengandung besi.

Pengunjung yang datang tidak akan menemukan hamparan pasir pantai yang putih, melainkan pasir yang berwarna cokelat. Warna ini diperoleh dari endapan lumpur sungai-sungai yang bermuara di Pantai Rajegwesi. Selain itu, pantai ini juga merupakan penghubung antara Pantai Sukamade dan Teluk Hijau.

Wisatawan yang datang sering kali menghabiskan waktu mereka untuk bermain air atau mengunjungi wisata agro yang disediakan oleh pemerintah setempat.

 
27. Pantai Batu

Jika pantai pada umumnya memiliki pasir putih, Anda tidak akan menemukan hal tersebut di Pantai Batu. Sesuai namanya, pantai yang satu ini tidak dikelilingi dengan hamparan pasir, melainkan batuan-batuan kecil. Suasana di sekitar pantai masih terlihat alami dengan panorama indah yang menakjubkan. Perpaduan antara pepohonan hijau dengan air laut yang biru adalah kombinasi cantik yang akan membius wisatawan yang datang.

Berlokasi di Desa Sarongan, Kecamatan Pasanggaran, Pantai Batu masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Aktivitas yang sering dilakukan oleh wisatawan yang datang adalah bermain air atau bersantai di pinggir pantai sembari menikmati pemandangan yang tampak di depan mata.

 
28. Pantai Teluk Hijau

Pantai Teluk Hijau di Banyuwangi juga dikenal dengan nama Green Bay. Untuk menuju pantai ini dibutuhkan perjuangan ekstra. Dari Pantai Batu, Anda harus menyusuri hutan dan sungai kecil melewati bukit karang dengan pepohonan yang rimbun. Di balik tebing berbatu tersebut, tampak keindahan Pantai Teluk Hijau dengan pasir putih menghampar dan air laut yang sangat jernih.

Dinamakan Pantai teluk Hijau karena air laut di sini sangat jernih dan berwarna biru kehijauan. Pantai ini tak hanya cocok untuk bersantai, tapi juga surganya pencinta keindahan alam. Di sekitar pantai, tepatnya 20 meter ke sebelah timur, pengunjung bisa menemukan air terjun dengan ketinggian 8 meter.

Terletak di Desa Sarongan, Pantai Teluk Hijau termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Di tempat ini juga tumbuh bunga langka yang dilindungi, bunga Raflesia. Selain menikmati pemandangan, Anda juga bisa berenang di pantai, berfoto, atau bermain pasir. Pengunjung yang datang hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp3.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.

 
29. Pantai Sukamade

Jika berkunjung ke Banyuwangi, kurang afdal rasanya jika tidak mampir ke Pantai Sukamade. Pantai ini adalah salah satu andalan pariwisata di kota Banyuwangi. Masih termasuk ke dalam kawasan Taman nasional Meru Betiri, Pantai Sukamade adalah rumah bagi ribuan telur penyu. Selama ratusan tahun, pantai ini dikenal sebagai lokasi penyu bertelur di Banyuwangi.

Daya tarik utama objek wisata Pantai Sukamade adalah melihat proses penyu bertelur serta pelepasan tukik ke laut. Pengunjung akan dibawa menaiki perahu untuk melihat penyu-penyu tersebut muncul dari laut kemudian bertelur.

Karena proses ini berlangsung di malam hari, maka Anda harus bersiap mencari penginapan yang ada di sekitar Pantai Sukamade. Jika melihat dan melepas penyu bukanlah hal yang ingin dilakukan, Anda bisa bersantai di pinggir pantai atau berjalan-jalan menikmati panorama.

 
30. Pantai Parang Ireng

Terletak di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Parang Ireng menawarkan keindahan pantai yang tidak biasa. Jika berkesempatan mengunjungi pantai ini, Anda akan merasa seperti di pantai pribadi karena tidak banyak turis lokal maupun asing yang datang ke Pantai Parang Ireng. Meski demikian, Anda akan dibuat terpukau dengan daya tariknya.

Keunikan Pantai Parang Ireng terletak pada warna pasirnya. Pantai ini memiliki pasir dengan tiga warna berbeda, yakni hijau, hitam, dan putih. Struktur batuan hitam menyerupai lava yang membeku memberi warna pada pasir, begitu pula dengan tumbuhan lumut yang berada di sisi kanan pantai. Warna hitam dan hijau tersebut terlihat sangat kontras dengan hamparan pasir putih yang ada di sisi kiri pantai.

Wisatawan yang datang biasanya mengabadikan foto pasir hitam dan hijau tersebut, lalu menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan di atas pasir yang putih. Pantai Parang Ireng lokasinya tersembunyi di balik semak belukar. Pengunjung harus memarkir kendaraannya lalu berjalan menembus tanaman liar tersebut untuk bisa sampai di lokasi.

 
31. Pantai Parang Kursi

Letaknya yang tersembunyi membuat sedikit wisatawan yang tahu akan kebaradaan Pantai Parang Kursi. Objek wisata pantai ini berlokasi di Kecamatan Pesanggaran, dan berada di antara Pantai Pulau Merah dan Pantai Lampon. Suasananya yang sepi dan damai memberikan nuansa relaksasi yang maksimal bagi wisatawan yang datang.

Untuk menuju pantai ini, Anda bisa mengambil jalan ke selatan dari Pantai Lampon. Namun demikian, perjalanan menggunakan kendaraan harus terhenti di Pelabuhan Lampon, dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Pengunjung harus melewati jalur pendakian pegunungan Tumpang Pitu, menyeberangi sebuah muara, dan mendaki bukit. Pantai Parang Kursi tambah indah di balik bukit tersebut.

Dinamakan parang kursi karena di sekitar pantai terdapat batuan karang yang bentuknya seperti sebuah kursi. Daya tarik utama pantai ini ada pada suasananya yang masih sangat alami. Pengunjung bisa menghabiskan waktu berjalan-jalan di pantai sambil berfoto atau bermain pasir.

 
32. Pantai Pancur

Pantai Pancur terletak di kawasan Taman nasional Alas Purwo, dan kerap dikunjungi oleh wisatawan baik dari Banyuwangi maupun kota lainnya. Objek wisata yang satu ini cukup populer, terbukti dengan lengkapnya fasilitas yang dibangun di sekitar pantai seperti musala, kamar mandi, dan kios penjual makanan.

Pengunjung yang datang bisa menikmati suara debur ombak yang tidak terlalu besar, sehingga kerap dimanfaatkan oleh anak-anak untuk berenang atau bermain air. Di satu sisi, tepi pantai dihiasi oleh batu-batuan yang berlumut sedangkan di sisi lain terdapat hamparan pasir putih yang indah.

Yang menarik, di sekitar Pantai Pancur akan dijumpai sebuah aliran sungai kecil menyerupai air terjun mini. Air tawar tersebut kemudian mengalir dan langsung menyatu dengan air laut di bawahnya. Penamaan Pantai Pancur (pancuran) juga didasari oleh fenomena alam yang unik tersebut.

Kebanyakan pengunjung yang datang akan menghabiskan waktu dengan berenang atau berkemah di sekitar pantai.

 
33. Pantai Ngagelan

Satu lagi pantai di Banyuwangi yang juga menjadi rumah konservasi bagi penyu-penyu adalah Pantai Ngagelan. Sama seperti Pantai Sukamade, Pantai Ngagelan menjadi lokasi penangkaran penyu yang terletak di kawasan Alas Purwo. Lokasinya juga tak jauh dari hutan bakau Bedul, dan berjarak sekitar 70 Km berkendara dari pusat kota Banyuwangi.

Hamparan pasir pantai yang luas dan sangat bersih menambah daya tarik pantai yang satu ini. Jika ingin melihat penyu-penyu datang dari laut, Anda sebaiknya datang di bulan April-Juni. Sedangkan bagi yang penasaran melihat penyu-penyu tersebut bertelur bisa datang ke Pantai Ngagelan pada bulan Juni-Agustus. Selanjutnya, telur penyu tersebut akan menetas dalam kurun waktu sekitar 8 minggu.

Ombak di Pantai Ngagelan cukup besar sehingga kurang cocok jika digunakan untuk berenang. Kebanyakan pengunjung yang datang ingin menikmati keindahan pantai sekaligus mempelajari tentang kehidupan penyu.

 
34. Pantai Trianggulasi

Meski hanya berjarak sekitar 2 Km dari Pantai Plengkung, tak banyak wisatawan yang mengenal nama Pantai Trianggulasi. Penduduk setempat juga sering menyebut pantai ini dengan nama Tanggul Asri. Masih berlokasi di kawasan taman Nasional Alas Purwo, tepatnya di Desa Tegaldlimo dan berjarak sekitar 76 Km dari pusat kota Banyuwangi.

Bagi penggemar olahraga air, objek wisata ini bukanlah tempat yang tepat untuk menyalurkan hobi Anda. Pasalnya, meski memiliki ombak yang cukup menawan, pengelola setempat melarang pengunjung untuk berselancar atau berenang di pantai.

Namun, jangan khawatir karena Pantai Trianggulasi memiliki panorama yang indah. Garis pantainya yang landai dan topografinya yang memanjang menyuguhkan keindahan pantai yang seakan tidak terbatas. Di sekitar lokasi, Anda akan menemukan monyet-monyet liar dan rusa yang terkadang berjalan di pinggir pantai.

Pengunjung yang datang bisa menghabiskan waktu dengan berkemah sembari menanti pemandangan matahari terbenam yang memesona.

 
35. Pantai Waru Doyong

Dibandingkan dengan pantai lainnya di Banyuwangi, objek wisata Pantai Waru Doyong tergolong masih baru. Terletak di Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro, pantai yang satu ini memiliki daya tarik unik yang banyak dikenal sebagai Dermaga Cinta. Dinamakan dermaga cinta karena kebanyakan pengunjung yang datang ke sini adalah pasangan yang menikmati keindahan pantai di dermaga tersebut.

Dermaga atau yang bentuknya menyerupai jembatan ini adalah tempat favorit warga sekitar dan wisatawan untuk menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam. Tak jarang pula pengunjung yang memanfaatkan dermaga cinta sebagai lokasi pemotretan foto pranikah.

Selain pemandangan matahari terbit dan terbenam, Pantai Waru Doyong juga memiliki panorama lain yang tak kalah indah. Dengan duduk-duduk di sekitar pantai, pengunjung akan disuguhi pemandangan bukit-bukit yang ada di seberang pantai dan kapal-kapal nelayan yang melintas menembus angin.

Pasirnya berwarna hitam dan ombaknya yang landai memberi ruang bagi Anda untuk bermain air atau berenang di pantai. Untuk bisa mengakses keindahan alam ini, wisatawan tidak harus membayar tiket masuk alias gratis.

 
36. Pantai Bangsring

Saat berkunjung ke kota Banyuwangi, sempatkanlah untuk mampir ke Pantai Bangsring. Jika di Pantai Plengkung pengunjung disuguhi dengan ombak-ombak besar yang berbahaya sekaligus menakjubkan, Pantai Bangsring menawarkan pesona keindahan alam yang berbeda. Terletak di Desa Bangsring, pantai ini adalah surganya biota bawah laut yang menawan.

Anda yang hobi menyelam atau snorkeling tak perlu jauh-jauh pergi ke Bali, Raja Ampat, atau Wakatobi. Pantai Bangsring memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai olahraga air yang nyaman. Sejak dibuka pada tahun 2014, pantai yang satu ini tak pernah sepi pengunjung.

Kegiatan pertama yang bisa dilakukan di Pantai Bangsring adalah berkano atau menaiki banana boat. Anda bisa mengakses fasilitas tersebut dengan mengunjungi Rumah Apung yang berada sekitar 20 meter dari bibir pantai.

Pengunjung juga bisa menyewa peralatan menyelam dan mulai mengeksplorasi keindahan dunia bawah lautnya. Pantai dengan luas 15 hektare ini memiliki berbagai ikan hias yang berenang seliweran bahkan di dekat pantai sekalipun. Selain itu, Anda juga bisa menjajal kegiatan yang memicu adrenalin dengan berenang bersama hiu sirip hitam yang ada di kolam keramba seluas 3x3 meter.

Kegiatan menyelam dan snorkeling adalah pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin melihat keindahan bawah laut Pantai Bangsring. Di sana, terdapat berbagai jenis terumbu karang dan ikan hias. Jika ingin berkontribusi bagi pelestarian alam, Anda juga bisa ikut serta dalam kegiatan menanam terumbu karang yang menjadi bagian dari Marine Education.

Selain kegiatan di atas, pengunjung juga bisa menikmati panorama pantai dari tepian sambil berenang atau bermain pasir. Bisa dibilang, Pantai Bangsring adalah salah satu objek wisata terpopuler di Banyuwangi.

 
37. Pantai Cemara

Anda yang datang ke Banyuwangi mungkin dibuat sedikit heran dengan Pantai Cemara. Jika umumnya pantai dikelilingi oleh hutan bakau atau pohon kelapa, objek wisata yang satu ini ditumbuhi banyak pohon cemara di sekitar pantainya. Terletak di Desa Pakis, Kecamatan Banyuwangi, Anda akan menemukan lebih dari 16.000 pohon cemara yang tumbuh dengan cantik.

Sebelum terkenal dengan nama Pantai Cemara, pantai ini dulunya bernama Pantai Rejo. Para nelayan sepakat untuk menanami cemara di sekitarnya demi mendapat tempat berteduh dari teriknya matahari. Ternyata, pohon-pohon tersebut tak hanya menyediakan tempat berteduh tapi juga berfungsi untuk mencegah abrasi.

Makin lama, pohon yang tumbuh makin banyak dan ranting-rantingnya membentuk lengkungan yang membuat jalan setapak di pantai hampir menyerupai gua. Pantai Cemara juga berhadapan langsung dengan Selat Bali.

Kebanyakan pengunjung yang datang akan membawa tikar dan makanan untuk berpiknik di tepi pantai. Beberapa juga melakukan kegiatan seperti berenang dan bersantai untuk menikmati panorama matahari terbit.

 
38. Pantai Mustika

Jika sempat menyambangi Pantai Mustika, Anda akan menemukan suasana pantai yang masih sepi. Pengunjung menyebut pantai ini sebagai pantai perawan karena kondisi sekitarnya yang masih asri dan tidak banyak dikunjungi wisatawan.

Pantai Mustika terletak di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, dan posisinya ada di antara Pantai Pulau Merah dan Pantai Pancer. Penamaan nama pantai ini tak lepas dari cerita warga setempat tentang seseorang yang menemukan mustika Ratu Kidul saat mengunjungi pantai tersebut. Orang tersebut kemudian membuang mustika tersebut ke laut dengan maksud mengembalikannya ke Ratu Kidul.

Soal panorama, Pantai Mustika memiliki keindahan pasir putih yang menghampar dengan ombak yang cenderung landai. Banyak pengunjung yang datang memanfaatkannya untuk sekadar bersantai atau berenang. Selain itu, kekayaan bawah laut pantai ini juga terbukti dengan beragamnya terumbu karang yang tumbuh. Anda bisa melakukan kegiatan snorkeling untuk membuktikan keindahan tersebut.

 
39. Pantai Palukuning

Meski namanya tidak begitu populer, namun Pantai Palukuning tetap menjadi objek wisata yang patut dikunjungi saat liburan ke Banyuwangi. Pantai yang satu ini terletak di Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Pantai Palukuning dikelilingi oleh kolam tambak milik warga sekitar, dan kerap dijadikan lokasi penambatan perahu bagi nelayan. Panorama pantai yang indah didominasi oleh batu-batuan hitam yang sering digunakan oleh pengunjung sebagai tempat untuk berswafoto. Ombaknya juga tidak terlalu besar sehingga bisa digunakan untuk bermain air. Angin yang sepoi-sepoi di pinggir pantai dijamin akan membuat suasana hati Anda semakin relaks dan damai.

 

 
40. Pantai Perpat

Pantai terakhir yang ada di dalam daftar tempat wisata di Banyuwangi yang wajib Anda kunjungi adalah Pantai Perpat. Pantai ini berlokasi sekitar 5-10 menit berkendara dari Payaman, atau sekitar 2 jam perjalanan laut dari Muncar.

 

Pengunjung yang datang akan disuguhi pemandangan hutan bakau yang indah, dengan pasir putih dan air laut yang tenang. Biasanya, kapal-kapal yang menuju Pelabuhan Muncar akan singgah di sini bila cuaca tidak bersahabat.

 

Air lautnya yang tenang bisa dimanfaatkan untuk melakukan berbagai olahraga air. Biasanya, wisatawan akan menyelam atau snorkeling untuk melihat keindahan alam bawah laut pantai ini. Jika beruntung, Anda akan menyaksikan sekelompok lumba-lumba yang berputar-putar di perairan pantai untuk mencari makan.

 

Nah, lengkap sudah daftar 40 tempat wisata seru yang bisa Anda kunjungi di Banyuwangi. Bagaimana? Sudah tahu tempat mana yang akan Ands kunjungi? Liburan di kota Banyuwangi dijamin seru dan menyenangkan.

TerPopuler