Nepal Van Java itu adalah Dusun Butuh yang ada di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Butuh berada di lereng Gunung Sumbing mirip dengan negara Nepal yang ada di lereng Everest.
Pemangandang yang indah dan identik degan pedesaan di Nepal. Kini Dusun Butuh menjadi sorotan wisatawan domestik dan mancanegara.
Dusun itu mendapat julukan sebagai Nepal van Java karena memiliki pemandangan berupa rumah penduduk yang seolah bertumpuk di lereng gunung, seperti Negara Nepal.
Pemandangan seperti itu pun segera dikenal masyarakat luas setelah tersebar luas di media sosial. Kini, banyak orang datang ke Dusun Butuh karena penasaran dengan nuansa Nepal van Java.
Lalu mengapa diberi nama Nepal van Java? Julukan tersebut diberikan karena letak desa wisata ini yang berada di lereng Gunung Sumbing, dan rumah-rumah penduduknya terlihat bertumpuk khas perumahan di negeri Nepal. Bahkan, saat cuaca sedang cerah kita bisa melihat langsung keindahan Gunung Sumbing yang menjadi latar belakang Dusun Butuh.
Sebelum dikenal sebagai Nepal Van Java, Dusun Butuh merupakan salah satu jalur pendakian menuju Gunung Sumbing. Di dusun ini pula terdapat basecamp pendakian menuju Gunung Sumbing. Sebagai penanda untuk jalur pendakian di pintu masuk menuju dusun ini dibangun patung seorang pendaki.
Sejak mendapatkan julukan Nepal Van Java, dusun ini makin ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Bahkan, Menparekraf Sandiaga Uno belum lama ini mengunjungi Nepal Van Java.
Nantinya setelah sampai kawasan Pasar Bandongan, wisatawan terus lurus mengikuti jalan sampai di pertigaan. Di sana ada papan penunjuk arah menuju Kaliangkrik (belok kiri).
Kemudian, terus menyusuri jalan ini hingga sampai di kawasan Pasar Kaliangkrik. Setelah itu, terus menyusuri jalan ini akan menemukan pertigaan ambil yang arah menuju Sutopati (belok kanan).
Perjalanan ini nanti sampai menemukan Balai Desa Temanggung, kemudian tidak jauh dari situ nanti belok kanan. Di situ ada papan penunjuk arah Nepal Van Java.
Pengunjung yang datang naik sepeda motor jenis matic untuk menghindari keamanan saat pulang disarankan melewati Desa Sukomakmur. Sekalipun rute untuk pulang lebih lama, namun relatif aman.
Kalau (pulang) dari Nepal van Java ini, pengunjung bisa saja lewat rute yang sebelah barat, Desa Sukomakmur, Pasar Gatukan terus ke timur itu lebih mengurangi risiko karena jalannya nggak terlalu curam.
Untuk wisatawan yang datang dari luar daerah, pastikan sepeda motor, mobil pribadi maupun shuttle yang digunakan dalam baik. Dalam artian kendaraan bermotor yang dipakai kuat melewati jalan menanjak dan jalan yang tidak begitu lebar.
Pastikan kendaraan kuat menanjak
Lokasi Dusun Butuh berada di ketinggian, yakni lereng Gunung Sumbing. Oleh karena itu, pengunjung akan cukup akrab dengan tanjakan saat menuju ke sana.
Kondisi jalan seperti itu tentu saja membutuhkan kendaraan yang kuat untuk menanjak, baik mobil atau sepeda motor.
Namun jika kendaraan tidak kuat menanjak, telah ada jasa ojek yang bisa mengantar pengunjung sampai Dusun Butuh.
Kendaraan matic, waspada rem blong
Kondisi jalan yang menanjak sudah pasti akan berubah menjadi turunan saat perjalanan pulang dari Dusun Butuh.
Selain cukup curam di beberapa titik, turunan juga cukup panjang. Ini harus diwaspadai pemilik kendaraan matic.
Terus mengerem saat melewati turunan membuat rem kendaraan rawan blong. Lebih baik jika berhenti sejenak setelah beberapa jauh melewati jalan menurun untuk mendinginkan rem sambil menikmati pemandangan.
Pakai kamera drone
Agar nuansa Nepal van Java dapat terabadikan dengan baik, maka kamera drone menjadi perangkat yang tepat.
Kamera drone dapat terbang di udara, sehingga rumah-rumah warga akan tampak seolah benar-benar bertingkat atau bertumpuk seperti di Nepal.
Melalui kamera drone, kombinasi pemandangan rumah penduduk dan latar belakang Gunung Sumbing bisa didapatkan. Meski begitu, memotret Dusun Butuh dari bawah juga tidak kalah keren.
Datang saat cuaca cerah
Nuansa Nepal van Java dengan latar belakang Gunung Sumbing jelas hanya dapat dinikmati saat cuaca cerah.
Saar cerah, lagit biru di angkasa juga makin mempercantik pemandangan. Kombinasi langit biru, hijau Gunung Sumbing, dan perumahan penduduk akan tampak begitu padu.
Cuaca cerah biasanya terjadi saat musim kemarau, antara Mei hingga September. Sebaliknya, saat musim hujan antara November hingga April, cuaca kerap mendung atau kabut tebal.
Datang pagi hari
Pagi hari menjadi waktu yang pas untuk berkunjung ke Nepal van Java di Dusun Butuh, Kabupaten Magelang.
Biasanya, cuaca di sana cerah pada pagi hari. Dengan demikian, pemandangan akan dapat teramati semua.
Selain itu, cahaya matahari timur juga makin menguatkan warna. Obyek yang difoto pun tampak makin indah.
Ramah terhadap warga sekitar
Dusun Butuh merupakan destinasi wisata yang ada di perkampungan penduduk. Wisatawan yang datang ke sana sebenarnya juga bertamu ke wilayah orang lain.
Oleh karena itu, hendaknya tetap bersikap ramah dan sopan saat berkunjung untuk menghargai masyarakat setempat.
Saat melintas, terutama yang naik sepeda motor, sapalah warga yang sedang duduk atau berjalan di pinggir jalan.
Patuhi protokol kesehatan
Saat pandemi seperti ini, semua pengunjung Dusun Butuh wajib mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak.
Keindahan Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang yang kerap disandingkan dengan indahnya Nepal dan deretan pegunungan Himalayanya.