Diduga Campuran Semen Kurang Bagus, Proyek Penahan Jalan Panduman Senilai Ratusan Juta Terancam Ambrol

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Diduga Campuran Semen Kurang Bagus, Proyek Penahan Jalan Panduman Senilai Ratusan Juta Terancam Ambrol

24 August 2022

 

Bangunan penahan jalan di Desa Panduman terdapat banyak keretakan (foto: zonamerdeka)



Jember, zonamerdeka.com - Bangunan dinding penahan jalan yang berada di Desa Panduman itu sudah nampak keretakan hampir menyeluruh. Retakan itu bukan lagi retak rambut, tetapi keretakan struktur dan nampak sekali ada batu yang hampir terlepas. Proyek yang menelan anggaran Rp 650 juta itu nampak sangat meragukan, selasa (23/8/2022).


Bangunan penahan jalan itu terletak di jalan penghubung Panduman- Sucopangepok Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk.


Dari penelusuran tim zona, bangunan itu didanai APBD Kabupaten Jember tahun 2021.






Keretakan nampak menyambung dari lantai sampai dinding




Batu nampak akan lepas dari pasangannya.


Keretakan dari atas menyambung kebawah.



Dari penelusuran dan data yang dihimpun tim investigas, bahwa proyek pekerjaan bangunan dinding penahan jalan di desa Panduman berada dalam naungan dan pengawasan Dinas BMSDA Kabupaten Jember, dikerjakan oleh CV. ZHAFIRA dengan anggaran Rp 649.008.831 (Enam ratus empat puluh sembilan juta delapan ribu delapan ratus tiga puluh satu rupiah) bersumber dari dana APBD 2021.


Saat dikonfirmasi pengamat Bina Marga wilayah Arjasa, Karyadi, membenarkan adanya retakan bangunan yang dimaksud. Dia beralasan bahwa penyebab keretakan bangunan dinding penahan jalan akibat rembesan air.



"Menurut saya dan hemat saya rembesan air terlalu besar dari atas mas, rembesannya terlalu besar mas," kata Karyadi melalui sambungan telepon seluler kepada media ini, Senin (22/08/2022).


Karyadi menjelaskan, bahwa kerusakan bangunan dinding penahan jalan di desa Panduman akan ditangani oleh tim dari pusat (BMSDA Kabupaten Jember), Karyadi menambahkan bahwa kemungkinan besar bangunan tersebut akan di kontruksi ulang.




"Ini kebetulan saya di atas (lokasi bangunan) dengan orang dari pusat mas, langkah penanganan selanjutnya tim dari pusat mas yang jelas kemungkinan ada kontruksi ulang mas, ya apa solusinya terserah pusat perencanaannya mas," jelasnya.


Pengamat Bina Marga Arjasa menyebut bahwa CV. ZHAFIRA selaku pihak pelaksana. Bangunan dinding dengan panjang 34 meter dengan ketinggian bervariasi 7-10 meter tersebut tanggungjawab pelaksana dan masih dalam tahap pemeliharaan.


"Itu masih tanggungan CV mas, satu tahun mas itu masa tanggungan," imbuhnya.


Sementara, Holis warga sekitar menyampaikan bahwa bangunan dinding penahan jalan kondisinya sangat memperhatikan dan membahayakan, pasalnya terjadi keretakan di beberapa bagian pada bangunan tersebut.


" Bangunan ini tidak sehat mas, pas roboh saya ada dibawahnya lari kemana saya," ucap Holis pemilik lahan yang berdekatan langsung dengan bangunan tersebut.


Dia berharap kepada pihak terkait segera turun kelokasi dan ambil tindakan mengingat dirinya rutin beraktivitas di lahan yang masih produktif. Sementara lokasi lahannya disamping dari bangunan dinding yang dikhawatirkan tersebut.


Dari pantauan awak media dilokasi bangunan, terlihat tidak adanya mata air atau rembesan air yang keluar dari sela-sela bangunan dan terlihat kondisinya kering.


Dinding asli seperti ditempel lagi dengan batu piring.

Bahkan terlihat di lokasi bangunan dinding penahan jalan (Pasangan dinding di tangga tengah) tidak terpasang pipa peresapan (Suling suling) seharusnya suling suling terpasang agar saat terjadi hujan air yang masuk tidak mengendap dan dapat dialirkan keluar melalui pipa-pipa pvc tersebut.


Sementara kepala bidang (Kabid) jembatan dan jalan BMSDA Kabupaten Jember belum menjawab dan merespon konfirmasi dari media ini hingga berita ini dipublikasikan.



Her/ton


ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close