dr. Mohammad Baharuddin, SpOG.,MARS Ingatkan Bahayanya Waxing Vagina, Bisa Sebabkan Peradangan!

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

dr. Mohammad Baharuddin, SpOG.,MARS Ingatkan Bahayanya Waxing Vagina, Bisa Sebabkan Peradangan!

26 August 2022

 




dr.H.Mohammad Baharuddin,SpOG.,MARS Sebagai Wakil Pengurus Perkumpulan Budi Kemuliaan (BPP) Jakarta Ingatkan Bahayanya Waxing Vagina, Bisa Sebabkan Peradangan!


Fakfak Papua Barat  - dr.H.Mohammad Baharuddin,SpOG.,MARS selaku wakil pengurus perkumpulan budi kemuliaan Jakarta (BPP) saat di konfirmasi Wartawan melalui Via Watsahapp Jumat siang (26/8/2022) wit.








Mengingatkan untuk tidak mencukur bulu kemaluan hingga bersih atau waxing vagina, karena akan menyebabkan peradangan saat tumbuh rambut baru.


Jika ingin mencukur rambut vagina, ia menyarankan untuk menyisakan sedikit rambut, agar kulit vagina tidak sensitif terhadap pertumbuhan rambut baru.


"Karena ketika dicukur habis, ketika tumbuh (rambut baru) akan gatal, seringkali digaruk, lupa habis cuci tangan atau belum, atau tidak pakai sabun," ujarNya.



Namun  dr.Amira,SpOG.M.Ked.Klin selaku 

dokter kandungan dan kebidanan di RSUD Fakfak juga menambahkan.


Adapun batasan minimal rambut kemaluan disisakan sekitar 0,5 centimeter, agar keseimbangan pH area sensitif vagina tetap terjaga. Apalagi rambut kemaluan punya manfaat melindungi vagina dari kotoran, debu, dan infeksi mikroba.


"Rambut yang sepele-sepele kalau kita bilang itu ada gunanya semua. Saya suka ajarkan pasien-pasien saya, rambut jangan dikerok, diwaxing supaya bersih kayak bayi, tetapi secara baik gunting sisakan 0,5 centimeter," ungkapNya.


Jika kebersihan area luar vagina tidak dijaga, berisiko penyebabkan penyakit organ intim seperti infeksi saluran kemih hingga serangan human papillomavirus atau virus HPV penyebab kanker vulva vagina atau kanker bibir vagina.


"Sama juga vulva harus cucinya pakai sabun, jangan air saja. Makanya jangan heran jamur menumpuk, bakteri tumbuh karena ada mikroflora," terang dokter yang tergabung dalam Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) itu.


Vulva sendiri termasuk area vagina yang boleh disentuh dan dibersihkan dengan sabun antiseptik, yang kemudian dibilas ulang dengan pelembab atau sabun mengandung moisturizer.


"(Vulva) ini area yang boleh dicuci. Tetapi tidak dilakukan setiap hari, setiap saat. Justru kalau kita melakukannya setiap saat atau rutin, itu menyebabkan inflamasi atau radang vulvitis (radang di vulva)," tutup dr.Amira,SpOG.M.Ked.Klin dokter kandungan dan kebidanan di RSUD Fakfak.


 (Amatus Rahakbauw).


ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close