BMKG Jelaskan Intensitas Hujan Meningkat Jelang Tahun Baru 2023

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

BMKG Jelaskan Intensitas Hujan Meningkat Jelang Tahun Baru 2023

21 December 2022

 


Jakarta, zonamerdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan akan memantau perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia selama sepekan mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat potensi dinamika atmosfer yang signifikan yang dapat mempengaruhi peningkatan curah hujan di beberapa tempat, terutama pada saat Natal dan Tahun Baru atau hari raya Nataru.



Hal itu diungkapkan Direktur BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan daring pada Selasa malam, 20 Desember 2022. Pengendalian itu semakin penting karena, menurut survei Kementerian Perhubungan, 40 juta orang beraktivitas saat Natal dan Tahun Baru. Jangka waktu satu tahun.

Dwikorita mengatakan, peningkatan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia disebabkan oleh empat faktor sekaligus. “Biasanya fenomena itu terjadi satu per satu, tapi kali ini ada empat sekaligus,” ujarnya.



Faktor pertama adalah peningkatan musim monsun Asia yang secara signifikan dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan. Teriakan dingin Asia semakin keras. Faktor lain dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di bagian barat dan selatan Indonesia serta meningkatkan kemungkinan terjadinya awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.



Ketiga, ada tanda-tanda terbentuknya pusat tekanan rendah di perairan selatan Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan dapat menghasilkan hujan lebat, meningkatkan kecepatan angin permukaan, dan meningkatkan tinggi gelombang di sekitarnya.



Terakhir, BMKG memantau aktivitas gelombang atmosfer yaitu Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby ekuator. Hal ini akan meningkatkan curah hujan secara signifikan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur.



Untuk deteksi dini prakiraan berbasis efek, BMKG membaginya menjadi beberapa periode. Pada periode 21-23 Desember 2022, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku menjadi provinsi yang berpotensi waspada bencana hidrometeorologi. . Khususnya potensi waspada 12/24/2022 Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Meski kemungkinan terjadi hujan lebat atau sangat deras antara tanggal 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 tetap harus diwaspadai di beberapa tempat seperti:
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.



Potensi pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) juga menjadi masalah keamanan lintasan. BMKG akan memantau angka cakupan lebih dari 75 persen selama 7 hari ke depan, efektif 21-27 Desember 2022 di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan Sulawesi Selatan akan kick off.



Kemungkinan gelombang laut setinggi 6 meter juga dimungkinkan di Samudera Hindia selatan Banten, di Samudera Hindia selatan Jawa Barat, di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, di Samudera Hindia selatan Jawa Timur. , di Samudra Hindia selatan Bali, Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan. BMKG memperkirakan periode 23-27 Desember 2022. 


bmkg/ton


ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close