Jember, zonamerdeka.com - Proyek pembangunan plengsengan penahan tanah yang terletak di Desa Sucopangepok diduga merahasiakan terkait proyek tersebut. Di lokasi tidak nampak papan keterangan yang menuliskan besaran anggaran, volume pekerjaan dan sumber dana kegiatan. Hal ini dapat menyebabkan adanya indikasi melanggar Undang-undang keterbukaan informasi publik, Kamis (26/8/2022).
Pekerjaan yang nampak masih baru tersebut, menyisakan material pasir dan batu yang tinggal sedikit. Proyek pembangunan yang terletak di tepi jalan itu tanpa keterangan sama sekali, padahal dana yang digunakan merupakan uang rakyat yang disalurkan melalui program dana hibah Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2022.
Dari hasil pantauan dan investigasi awak media, proyek yang berlokasi di Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk itu bersumber dari dana Hibah Provinsi Jawa Timur tahun 2022. Pelaksana dalam hal ini Pomkas diduga tidak transparan, karena dilokasi proyek tanpa dilengkapi dengan papan informasi kegiatan.
Seharusnya, papan keterangan proyek itu sudah terpasang adari awal hingga proses pekerjaan itu selesai. Namun, di lokasi proyek tidak terpampang papan informasi kegiatan yang semestinya harus terpasang dan ada dugaan pihak pokmas melanggar UU terkait keterbukaan informasi publik.
Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
Salah satu warga Desa Sucopangepok yang identitasnya tidak mau dipublikasikan mengatakan, bahwa pekerjaan plengsengan yang sudah selesai satu bulan lalu itu bahwa mulai dari persiapan pekerjaan sampai selesai pekerjaan tidak terlihat adanya papan informasi kegiatan.
"Dari awal pekerjaan saya tidak pernah melihat papan informasi, saya tidak tahu itu anggaran berapa dan dari mana," ucap warga tersebut dikediamannya kepada media ini (21/08/22) Minggu.
Warga yang tidak jauh dari lokasi proyek tersebut juga menyampaikan bahwa pekerjanya mendatangkan dari Madura dan sebagian dari warga sekitar.
" Tukangnya dari Madura, Laden (Pembantu tukang) dari warga sini," ucapnya.
Selaku warga dirinya merasa senang dengan adanya bantuan pembangunan infrastruktur dari pemerintah, mengingat bangunan plengsengan sangat dibutuhkan agar supaya tidak terjadi longsoran di jalan tersebut.
" Sayangnya pihak pelaksana tidak pasang plang informasi dan terkesan kurang transparan dalam pengelolaan anggaran," ujarnya.
Dia, menambahkan bahwa Dirinya tidak mengetahui penanggungjawab pelaksana kegiatan proyek yang dimaksud. Dan meminta kepada awak media untuk langsung konfirmasi ke pihak desa.
"Langsung aja ke kampungnya, mas, soalnya sering kali datang ke proyek itu," imbuhnya warga tersebut Kepada media ini.
Sementara pihak terkait akan dikonfirmasi dan klarifikasi lebih lanjut.
(Tim)