Gunungsitoli, zonamerdeka.com - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Gunungsitoli-Nias akan menggelar aksi demonstrasi untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kader GMNI Gunungsitoli-Nias, Yogi P Waruwu mengatakan dengan tegas menolak kenaikan harga BBM dan mendesak pemerintah agar mengkaji ulang kebijakannya.
Dijelaskannya, mulai sejak tanggal 03 September 2022 Presiden Republik Indonesia menetapkan kenaikkan BBM di seluruh Indonesia.
Dimana, Pengambilan kebijakan yang sangat amat begitu terburu-buru ini sangat membuat hati rakyat kecil menangis terutama kaum marhaen.
"Bangaimana tidak? kenaikkan BBM membawa dampak serius bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi karena daya beli dan daya jual masyarakat tidak lagi seimbang, artinya memiliki ketimpangan, "Kata Yogi P. Waruwu kepada wartawan. Rabu (07/09/2022).
Menurut Yogi, para kaum nelayan, buruh tani, dan pekerja lepas nampak kebingungan karena nelayan pasti memperhitungkan berapa biaya yang dia gunakan saat menangkap ikan, begitu juga dengan kaum buruh lainnya, dan masih banyak contoh-contoh lainnya.
Pemerintah daerah khususnya Kepulauan Nias harus mencari dan mangkaji terlebih dahulu bagaimana solusi dari hal ini, supaya adanya keseimbangan antara kenaikkan BBM ini dengan pendapatan masyarakat lainnya.
"Contohnya agar harga jual karet dan pisang serta hasil pertanian masyarakat kepulauan Nias ini bisa berimbang dengan pengeluaran, "papar Yogi.
Ditegaskan Yogi, sebagai kader dan anggota GMNI Gunungsitoli-Nias sangatlah prihatin dengan kondisi saat ini, tentunya kita inginkan bagaimana secara bersama-sama agar menyampaikan kepada pemerintah terkait hal ini.
"Kami dari kader GMNI Gunungsitoli-Nias bersama GMKI yang bergabung dalam Cipayung Gunungsitoli akan terus bersama dengan rakyat dan besok tanggal 08 september 2022 melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM tersebut, "Pungkasnya. (YL)
.jpg)
