KENDAL- zonamerdeka.com- Pada triwulan pertama tahun 2024 ini, sudah didapati ratusan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kendal, sebagai upaya mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kendal langsung mengadakan Rapat Koordinasi Penanganan Demam Berdarah Dengue, pada Selasa malam (5/3/2024) bertempat di Ruang Ngesti Widhi Setda Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Acara Rakor di hadir oleh Sekda Kendal, Ir. Sugiono, M.T, Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Kendal, Kepala Kantor Kementerian Agama Kendal, para Kepala Perangkat Daerah terkait, para Direktur Rumah Sakit di Kabupaten Kendal, para camat di Kabupaten Kendal, para Kepala Puskesmas di Kabupaten Kendal, dan para Sub Koordinator penanganan penyakit DBD.
Rapat dipimpin langsung oleh Sekda Kendal. Dalam kesempatan acara tersebut ia menyampaikan, bahwa di Kabupaten Kendal telah terjadi peningkatan kasus DBD pada tahun 2024, hingga malam ini terdapat 130 kasus DBD, dan tercatat 14 orang meninggal dunia akibat bahaya gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
"Ada 14 orang meninggal dunia dengan catatan semua di bawa 14 tahun. Maka, ini harus menjadi keprihatinan kita bersama untuk segera mengantisipasi atau meminimalisir terjadinya kasus tersebut," tutur Sekda Kendal.
Sekda Kendal mengatakan, bahwa penanganan kasus DBD ini harus menjadi perhatian khusus semua pihak terkait, rumah sakit tidak boleh menolak pasien DBD dan harus menyediakan tambahan tempat tidur bagi pasien.
"Untuk mengantisipasi hal tersebut, semua harus berkolaborasi dengan baik, termasuk para direktur rumah sakit tidak boleh menolak pasien DBD dan siap menambah Bed atau tempat tidur bagi pasien, agar persoalan DBD ini segera bisa diatasi," tutur Sekda Kendal.
Sekda Sugiono juga meminta kepada para Kepala Puskesmas harus mensosialisasikan terkait DBD kepada masyarakat, agar masyarakat tahu betul bagaimana kasus DBD saat ini di Kendal, bagaimana pertolongan pertama jika terkena DBD, bagaimana cara pencegahannya, dan jika sudah ada diagnosis untuk segera di rujuk di rumah sakit terdekat.
Pihaknya mengimbau kepada semua instansi terkait, agar melakukan langkah - langkah konkret dalam penanganan DBD di Kabupaten Kendal, agar melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak mulai dari tingkat dasawisma harus ikut melakukan pemantauan jentik nyamuk.
"PSN ini harus ditindaklanjuti dan dilaksanakan secara serentak oleh semua stakeholder, mulai tanggal 8-11 Maret 2024 disemua lingkup masyarakat, mulai dari lingkup sekolah dikoordinatori oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag, dan UPTD Wilayah XIII dan PSN tingkat RT dikoordinir oleh Ketua RT setempat," tegas Sekda Kendal.
Ia juga menugaskan para camat untuk melakukan monitoring terkait dengan PSN tersebut di wilayahnya masing-masing, apakah PSN itu benar-benar sudah dilaksanakan atau belum, sehingga dapat pelaksanaan PSN ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kendal, dr. Abidin menyampaikan, bahwa kasus terbanyak untuk angka kematian kasus DBD ada di Kecamatan Boja, namun untuk keseluruhan kasus tersebar hampir merata di setiap kecamatan, dan yang terdampak mulai usia balita, anak-anak, hingga orang dewasa.
"Adapun langka yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kendal, adalah melakukan Fogging fokus di wilayah setelah melakukan penyelidikan epidemiologi," ungkap dr. Abidin.
Dia juga mengungkapkan, dari hasil rapat koordinasi ini, akan segera ditindaklanjuti langkah-langkah konkret sesuai dengan arahan Sekda Kendal, dengan harapan kasus DBD di Kendal bisa segera mereda.(*)