Lawan Stunting Dengan Gemar Makan Ikan

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lawan Stunting Dengan Gemar Makan Ikan

31 August 2022


KENDAL-zonamerdeka.com- Sebagai upaya gerakan menanggulangi stunting, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal meluncurkan program Gemar Makan Ikan (Gemarika). 

Kegiatan yang dilakukan, selain sosialisasi gemar makan ikan, juga pemberian bantuan paket lauk ikan. Paket lauk ikan berisi bandeng presto, sarden dan tahu bakso ikan.

Pemberian paket lauk ikan ditujukan melalui posyandu di wilayah Puskesmas Kecamatan Ngampel, Selasa (30/8/2022). Paket lauk ikan agar diberikan kepada anak-anak balita.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal, Hudi Sambodo mengatakan, gerakan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat, terutama kepada ibu-anak yang memiliki anak balita. Ada 330 paket lauk ikan yang dibagikan kepada anak-anak balita di Kecamatan Ngampel. Dijelaskan, ikan memiliki kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhan fisik dan otak, supaya anak-anak menjadi sehat dan cerdas. "Kandungan gizi dari ikan sangatlah mencukupi untuk kecerdasan anak balita maupun pertumbuhan di masa balita," jelasnya.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Parno mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi Dinas Kesehatan dengan DKP Kendal untuk penanganan stunting di Kendal. Tujuannya untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kendal yang di tahun 2022 ini masih cukup tinggi, sekitar 7.000 anak. 

"Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal untuk percepatan penurunan angka stunting dengan pemberian bantuan makanan tambahan berupa ikan," katanya.

Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki selaku Ketua Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kendal mengatakan, sebenarnya mudah untuk mencegah stunting, asalkan seluruh bidan dan petugas puskesmas mau bekerja keras melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, juga kesadaran ibu-ibu sendiri, mau memperhatikan makanan bergizi. Katanya makanan bergizi sebenarnya tidak mahal, karena banyak dijumpai di sekitar rumah. "Penggalakkan makan ikan tentunya bagian dari penanganan stunting yang secara berkesinambungan," tandasnya.

Puskesmas Ngampel termasuk yang berhasil menurunkan angka stunting. Dari 330 anak yang terkena stunting di tahun 2021, kini di tahun 2022 turun menjadi 118 anak.

Kepala Puskesmas Ngampel, dr. Wiwien Yunita Indriyati mengatakan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah menggerakkan para kader, terutama pada kegiatan posyandu supaya melakukan penimbangan anak yang benar-benar akurat, kemudian melakukan pengecekan kembali. Selain itu juga memberikan makanan tambahan melalui pemerintah desa. "Kami didukung oleh lintas sektor Kecamatan Ngampel, seperti Camat Ngampel untuk menggerakkan desa agar ikut memperhatikan anak stunting," ujarnya.

Bidan Desa Ngampel Wetan, Dian Kurniawati mengatakan, di desanya semula ada 11 anak yang terkena stunting, namun sekarang sudah turun, tinggal empat anak yang masih memerlukan penanganan lebih lanjut. "Lewat kegiatan PKK dan posyandu dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada ibu-ibu agar memperhatikan gizi anak," katanya.


ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close