Jambearum, Pelosok Desa di Jember Tanpa Sinyal HP dan Predikat Stunting Tertinggi

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jambearum, Pelosok Desa di Jember Tanpa Sinyal HP dan Predikat Stunting Tertinggi

08 September 2022




Jember, zonamerdeka.com - Di era informasi dan canggihnya alat komunikasi saat ini, ternyata masih ada wilayah sebuah wilayah di Jember yang belum dijangkau oleh sinyal seluler. Akibatnya wilayah Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe itu bisa dibilang tertinggal dari wilayah lain.


Desa Jambearum terletak di lereng gunung argopuro dengan jarak hampir 50 kilometer dari pusat kota Jember.


Tak hanya sinyal seluler, lokasi desa Jambearum tersebut juga mengalami kesulitan air bersih, padahal air adalah kebutuhan utama. Akibatnya stunting di desa Jambearum itu menjadi tertinggi di Kabupaten Jember. 


Djoni Nurtjahjono S.H, M.Si., selaku Camat Sumberjambe mengatakan bahwa desa Jambearum merupakan wilayah dengan dataran tinggi berada di lereng Gunung Raung. Sulitnya sinyal HP dan minimnya ketersediaan air bersih menjadikan wilayah ini mendapat predikat stunting tertinggi, Jelasnya pada hari Rabu (7/9/2022).


Menurut Djoni, ketersediaan air bersih di Desa Jambearum sangat minim. Ia menjelaskan ketersediaan air bersih sangat penting untuk mengurangi stunting, tingkat stunting di desa Jambearum itu tertinggi di Jember. "Kami sangat berharap air bersih di desa Jambearum itu segera terwujud," harapnya.


Lanjutnya, "Saya mencoba untuk bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jember untuk melakukan pembuatan pompa air tanpa listrik, saat ini masih dikaji, semoga lekas terwujud," Harap Djoni selaku Camat Sumberjambe.










Selain itu, harapan warga begitu tinggi agar ada sinyal seluler untuk HP. Mereka Berharap akses smartphone ataupun koneksi internet yang baik  warga Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember mengharapkan adanya jaringan telekomunikasi di wilayahnya. Salah satunya, dengan dibangunnya tower jaringan telekomunikasi.



Seorang warga Desa Jambearum bernama Ahmad Fadoli menyampaikan keinginannya untuk bisa segera dijangkau sinyal seluler. Hal itu disampaikan pada saat ia berada di kantor Desa Jambearum pada hari Rabu (7/8). 


Ia sangat berharap agar desa yang berlokasi di daerah pelosok perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso segera dijangkau sinyal seluler. Diketahui, sejauh ini belum ada bangunan tower telekomunikasi diwilayahnya, yang mana peranan teknologi informasi sangat dibutuhkan masyarakat.



Bahkan keberadaan tower telekomunikasi di Desa Jambearum tidak hanya dibutuhkan masyarakat luas namun juga dibutuhkan dalam dunia pendidikan dan jalannya roda pemerintahan desa yang ada.



“Harapan kami, di wilayah ini dapat dibangunkan tower. Itulah harapan masyarakat di sini,” ucap Kaur keuangan tersebut kepada media ini, pada hari, Rabu (07/09/2022).


Menurut Ahmad, bahwa dengan adanya tower telekomunikasi, secara tak langsung dapat lebih memudahkan komunikasi dan jalannya sistem administrasi di desa.


Selama ini, Ahmad, menjelaskan bahwa masyarakatnya dan dunia pendidikan diwilayahnya hanya mengandalkan jaringan internet Wi-Fi yang dirasa kurang maksimal.


Bahwa saat ini, lanjut Ahmad, tower telekomunikasi berada di wilayah Desa Sumberjambe berdampak komunikasi kadangkala juga terganggu akibat sulitnya mendapatkan sinyal.


“Tentu ini membuat tak efektifnya pelayanan. Termasuk, ini pun berdampak pada dunia pendidikan,” jelasnya.


Dirinya mewakili masyarakat berharap kepada pemerintah kabupaten agar supaya bisa mencari solusi dan pembangunan tower telekomunikasi bisa terealisasi.


" Hal ini sudah disampaikan kepada pihak kecamatan dan kabupaten mudah mudahan bisa segera terealisasi," imbuhnya.


Terpisah, Tata Usaha (TU) Madrasah Aliyah (MA) Nurul Islam Al- Hamidi, Fitri atul Hasanah, menyampaikan bahwa dari segi pendidikan keberadaan tower telekomunikasi sangat dibutuhkan di Desa Jambearum. 


"Menurut saya harus ada bangunan tower telekomunikasi, karena dari dulu sinyal sangat jelek sekali. Saya berharap ada pemerataan pembangunan tower jaringan telekomunikasi,” ucapnya.



Fitri menjelaskan, bahwa selama ini pihak sekolah mengandalkan jaringan internet Wi-Fi. Namun untuk komunikasi dirinya harus mencari titik lokasi sinyal jaringan telekomunikasi.


"Kita selama ini pakai Jaringan internet Wi-Fi dan kurang maksimal apalagi penggunanya banyak pastinya lemot," terangnya.


Pihaknya berharap diwilayahnya segera dibangun Base Transceiver Station (BTS), tower telekomunikasi mengingat diwilayahnya terdapat fasilitas pendidikan, seperti Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah dan sekolah dasar. Semua fasilitas tersebut sangat membutuhkan penguatan jaringan internet dan telekomunikasi.


" Karena tidak semua siswa bisa pasang WiFi, iya kalo yang mampu, yang tidak mampu gimana," jelasnya.


" Kami berharap kepada pemerintah agar tower telekomunikasi segera ada, karena, kita di pelosok tidak semua orang pasang WI-FI," pintanya TU tersebut kepada pemerintah melalui media ini di ruangannya. 



Kontributor: Anton Jember


ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close