Kabupaten Sukabumi, zonamerdeka.com || Sub kegiatan penyediaan data dan Informasi Sumberdaya ikan dalam rangka Pendataan potensi perairan darat dan pemberian materi mengenai Perlindungan Ikan Sidat dan Perlunya Pendataan hasil tangkapan di Perairan darat, berlangsung di Ruang pertemuan pasar ikan Cibaraja, Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Jum'at, (23/12/2022)
Hadir Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati, S.Sos.,KP, M.Si, Badan Riset Inovasi Nasional, Dr. Triyanto, Ifish – FAO, Imron Rosadi, M.Sc, BAPELITBANGDA, Subkoor Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Susanti Mariam, S.Pi. M.Pi, Analis pengelolaan sumberdaya ikan, Widya Cadharsi, S.S.T.Pi dan Pengadministrasian umum, Restu Apandi, S.Pi
Diikuti 11 orang perwakilan Komunitas CADAS (Community Air Deras Angler Sukabumi) dan 10 orang perwakilan Komunitas CSHC (Cimandiri Sidat Hunter Community).
Diskusi difokuskan pada pendataan hasil tangkapan di perairan darat periode Agustus- Desember 2022, evaluasi pengisian loogbook dan peningkatan kapasitas SDM melalui materi perlindungan ikan Sidat dan pentingnya kegiatan pendataan perikanan darat.
Acara dibuka oleh Subkoordinator Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap, disampaikan bahwa kegiatan pendataan bersama komunitas ini sudah memasuki periode ke 6, dan kedepan data yang sudah terkumpul akan diolah menjadi sebagai sumber informasi perairan darat di Kabupaten Sukabumi
Kepala Bidang ekonomi dan Sumberdaya BAPELITBANGDA, Asep Abdul wasit menjelaskan kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan darat di Kabupaten Sukabumi yang terdapat di dalam kebijakan sektor primer, yaitu Ekstensifikasi lahan pertanian dan perikanan melalui peningkatan kerjasama dan pemanfaatan lahan.
Selain itu, juga diperlukan pengembangan kawasan unggulan berbasis potensi agribisnis, meningkatkan kualitas SDM dan layanan infrastruktur di kawasan unggulan berbasis potensi agribisnis.
Mencetak agripreneur milenial yang potensial, Optimalisasi peranan BUMD dalam meningkatkan nilai tambah sektor pertanian dan perikanan, Optimalisasi peran swasta dan masyarakat melalui kerjasama pengembangan sektor pertanian dan perikanan, Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembangunan sektor pertanian dan perikanan, Mengembangkan skema closed loop dalam peningkatan nilai tambah, serta terkumpulnya data hasil tangkapan pemancing dari 2 komunitas CSHC dan CADAS periode Agustus- Desember 2022
Setelah diberikan materi mengenai Perlindungan ikan sidat dan pentingnya pendataan perikanan darat oleh BRIN selaku narasumber, Komunitas pemancing memiliki pengetahuan mengenai mampu memahami mengenai siklus hidup ikan sidat dan alasan ikan sidat harus dilindungi dan dikelola pemanfaatannya.
Dan mengerti mengenai teknis pendataan perikanan tangkap di perairan darat. Mampu memahami terkait aturan pengelolaan Sidat di indonesia dan khususnya di Kabupaten Sukabumi. Meningkatkan Minat dan peran komunitas dalam upaya pelestarian melalui rilis atau restocking ikan.
Semetara, Perwakilan i-fish FAO menyampaikan bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan dengan bijak dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap keberlanjutan perikanan di perairan darat. Adapun hal yang dapat di lakukan oleh komunitas adalah dengan melakukan rilis atau pelepasliaran kembali induk ikan yang tertangkap, agar dapat terus bereproduksi di alam
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi kuis interaktif untuk mengevaluasi pemahaman peserta terhadap materi yang sudah di sampaikan, dari hasil tanya jawab mendeskripsikan bahwa komunitas yang hadir sudah paham terkait jenis sidat, siklus hidup ikan sidat dan pemahaman konservasi.
Selanjutnya para narasumber melakukan kunjungan ke lokasi Pengolah ikan Sidat di Desa Wangunreja, dari hasil diskusi diharapkan pemerintah daerah dapat mengkomersilkan Sidat agar masyarakat terbiasa mengkonsumsi ikan tersebut, selain itu perlunya penguatan di berbagai sektor guna menjadikan Sidat sebagai makanan khas Sukabumi
Melalui kegiatan pertemuan pendataan ini , terjalin komunikasi yang baik dengan para pemancing di perairan darat, sehingga upaya pengelolaan dan pelestarian ikan dapat langsung diterapkan di lapangan , dan data yang di hasilkan dapat diolah menjadi sumber informasi sebagai bahan kebijakan dalam pengelolaan perikanan oleh pihak yang berwenang. ***(Lison)